Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Anjlok, Investor Kian Gelisah Imbas Perang Rusia-Ukraina

Antara , Jurnalis-Selasa, 08 Maret 2022 |07:32 WIB
Wall Street Anjlok, Investor Kian Gelisah Imbas Perang Rusia-Ukraina
Wall street anjlok hari ini. (Foto: Reuters)
A
A
A

Hal itu juga menandai pasar bearish pertama Nasdaq sejak 2020, ketika wabah virus corona menghancurkan ekonomi global.

Kemudian, pada Dow Jones Industrial Average berakhir turun 10,8 persen dari rekor penutupan tertinggi 4 Januari, mengkonfirmasikan bahwa itu dalam koreksi. Koreksi dikonfirmasi ketika indeks ditutup 10 persen atau lebih di bawah level penutupan rekornya.

Kini, terlihat pula harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008 karena Amerika Serikat dan sekutu Eropa mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia, sebagai tanggapan atas invasi negara itu ke Ukraina, sementara tampaknya kecil kemungkinan minyak mentah Iran akan kembali dengan cepat ke pasar global.

 BACA JUGA:Wall Street Melemah, Investor Khawatir Ketegangan di Ukraina

Ini membuat Rusia menyebut operasi militernya sebagai "operasi khusus".

"Kekhawatiran pada minyak telah menyebabkan kekhawatiran pada inflasi yang lebih tinggi dan potensi stagflasi," kata Ahli Strategi Investasi Senior di Edward Jones Mona Mahaja.

"Saya pikir hanya ada kekhawatiran yang lebih luas bahwa mungkin ada pukulan terhadap pertumbuhan dari konsumen mengingat harga yang lebih tinggi di pompa (SPBU)” tambahnya.

Amazon, Microsoft dan Apple termasuk di antara hambatan individu teratas di S&P 500, sementara sektor keuangan turun 3,7 persen. Sektor utilitas, salah satu area defensif pasar saham, menguat 1,3 persen.

Dilanjur dengan para pejabat Ukraina mengatakan, jika sebuah pabrik roti telah terkena serangan udara Rusia ketika para perunding negara itu berkumpul untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Rusia setelah putaran sebelumnya yang tidak membawa jeda dalam konflik tersebut.

Lalu, Saham United Airlines Holdings Inc anjlok 15 persen dan Norwegian Cruise Line Holdings terpuruk 11,6 persen, di antara penurunan luas dalam saham perjalanan dan liburan karena lonjakan harga minyak mengancam akan mengganggu pemulihan yang baru lahir.

Adapun saham-saham telah berjuang untuk memulai 2022 karena kekhawatiran tentang krisis Rusia-Ukraina telah memperdalam aksi jual yang awalnya dipicu oleh kekhawatiran atas imbal hasil obligasi yang lebih tinggi karena Federal Reserve diperkirakan akan memperketat kebijakan moneter tahun ini untuk melawan inflasi.

Serta S&P 500 menandai level penutupan terendah sejak Juni 2021.

“Pasar sudah gelisah tentang siklus kenaikan suku bunga Fed," ujar Manajer Portofolio di NFJ Investment Group Burns McKinney.

"Sekarang ketika Anda menambahkan harga energi yang lebih tinggi di atas itu ... komunitas investasi semakin khawatir bahwa kita mungkin berakhir dengan cepat bergerak menuju tahap akhir dari siklus pasar," sambungnya.

Saat ini, investor sedang menunggu laporan harga konsumen AS pada Kamis (10/3/2022).

Sementara, The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga bulan ini untuk memerangi lonjakan inflasi.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement