 
                Pada tahap I, dimulai pada 18 April 2022 hingga 29 April 2022 akan disalurkan sebanyak 23.173.650 kg yang akan disalurkan di 13 Provinsi dari pagu sebulan 50.536.51 kg.
Sebanyak 13 Provinsi tersebut adalah Aceh, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Yogyakarta, Bali, Kaltim, NTB, dan Sulsel.
“Sumber kedelai yang akan digunakan dalam program ini adalah kedelai ex impor yang saat ini sudah tersedia di gudang-gudang importir maupun kedelai lokal hasil produksi petani dalam negeri. Selanjutnya jumlah provinsi dan pagu alokasi per tahap akan bertambah setiap dua minggu dengan perluasan provinsi sasaran, penambahan jumlah KOPTI Sasaran dan pengrajin anggotanya”, tambahnya.
BACA JUGA:Impor Daging Beku 100 Ribu Ton, Bulog Utang Berapa?
Ketua Gakoptindo Aip Syarifudin mengatakan harga pembelian kedelai ini akan berbeda di masing-masing wilayah namun tetap diberikan selisih Rp1.000 per kg bagi perajin tempe tahu yang tergabung dalam Kopti sasaran.
"Harga pembelian kedelai oleh Puskopti Jawa Barat selaku Kopti Sasaran adalah Rp10.250 per kg di gudang suplier atau lebih murah Rp1.000 per kg dari harga jual suplier di luar program. Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jawa Barat, sedangkan wilayah lain sesuai dengan hasil lelang oleh Perum Bulog yang berbeda antar wilayah," katanya.
Dengan penyiapan pasokan kedelai pada harga yang lebih murah, perajin tahu tempe akan dapat menyiapkan tahu tempe pada harga terjangkau bagi masyarakat sekaligus kepastian pasokan untuk jaminan keberlangsungan produksi tahu tempe.
(Zuhirna Wulan Dilla)