JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan memastikan bahwa Indonesia tidak akan bernasib seperti Sri Lanka. Dia menilai bahwa kondisi Indonesia saat ini jauh berbeda dengan situasi Sri Lanka yang menghadapi krisis utang.
"Pembiayaan utang Indonesia justru menurun dari tahun lalu. Hingga Maret 2022, pembiayaan utang dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai Rp149,6 triliun," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA, dikutip Kamis (21/4/2022).
Baca Juga:Â Pria yang Bisa Lunasi Utang RI Hampir Rp7.000 Triliun, Cek 5 Faktanya
Angka ini terdiri dari penerbitan surat berharga negara (SBN) Rp133,6 triliun dan pinjaman Rp16 triliun. Total pembiayaan utang itu menurun 55,6% dari posisi Maret 2021, yang pembiayaannya sebesar Rp336,9 triliun.
"Penyesuaian strategi pembiayaan ini terjadi dengan penurunan target lelang SBN, pergeseran global bonds, dan sejumlah strategi lainnya. Hal ini kemudian menunjukkan bahwa kondisi Indonesia berbeda dengan Sri Lanka, yang saat ini mengalami krisis akibat utang," ucap Sri.
Baca Juga:Â Utang Pemerintah Nyaris Rp7.000 Triliun, Sri Mulyani Ungkap Bahayanya jika Tak Ngutang
Dia menyebutkan, memang kondisi utang Indonesia sering kali dibandingkan dengan kondisi Sri Lanka, salah satu penyebabnya adalah adanya utang terhadap China.
"Pembiayaan kita akan kita usahakan secara sangat prudent, sehingga banyak yang sering kemudian menanyakan kondisi seperti suatu negara, Sri Lanka dibandingkan dengan Indonesia. Dalam hal ini kita melihat kondisi APBN Indonesia jauh sangat berbeda dengan situasi yang dihadapi oleh negara seperti Sri Lanka," kata dia.