Lebih lanjut, Sigit mengatakan, pihaknya juga telah mempelajari pentingnya menemukan cara baru yang lebih efisien dan produktif dalam memberikan layanan berkelanjutan dan hemat biaya.“Dengan langkah transformasi yang telah kami laksanakan, berbagai pencapaian positif yang kami capai saat ini serta kinerja keuangan yang lebih solid, Bluebird kini memiliki fundamental yang jauh lebih baik dalam menghadapi tantangan dan dalam mengembangkan kegiatan bisnisnya ke depan," ujar dia
Sebagai informasi, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp1,2 triliun. Sumber pendanaannya berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan. Direktur BIRD, Eko Yuliantoro mengungkapkan, BIRD mayoritas capex BIRD tahun ini bakal dialokasikan untuk membeli sekitar 5.000 unit armada baru. “Kami akan meremajakan kendaraan taksi dan juga kendaraan-kendaraan non taksi,” ujar Eko.
Eko bilang, sebelumnya BIRD sempat melakukan penjualan terhadap unit-unit armada perusahaan yang sudah berumur pada 2020-2021 ini. Lewat ekspansi penambahan armada ini, BIRD berharap bisa meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Ekspansi ini juga dilakukan dalam rangka menyambut potensi pemulihan pasar di tahun 2022. Optimisme BIRD didasari sejumlah faktor, salah satu di antaranya yakni tren pemulihan permintaan yang sudah dijumpai perusahaan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)