JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendorong peningkatan investasi di Papua. Hal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) se-Papua Barat.
Bahlil mengingatkan agar setiap investor yang masuk ke Papua, wajib berkolaborasi dengan pengusaha lokal serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Papua, sehingga tercipta titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
Baca Juga:Â Pilih Hilirisasi Dibanding Ekspor, Menteri Bahlil; Stop Jual Tanah Air Terus
"Saya prihatin melihat kontraksi pertumbuhan Papua Barat. Hal ini menunjukkan kurangnya investasi masuk ke Papua. Membangun ekonomi wilayah itu seperti kereta api. Perlu lokomotif dan gerbong. Kita harus tarik investor besar dulu sebagai lokomotif, baru tarik pengusaha lokal dan UMKM sebagai gerbongnya," katanya, dikutip dari Antara, Rabu (15/6/2022).
Kegiatan Rakornis itu dihadiri oleh 12 Bupati dan satu Walikota di Provinsi Papua Barat serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Papua Barat.
Baca Juga:Â Sistem OSS Masih Lambat, Ini Alasan Menteri Bahlil
Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw melaporkan pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada kuartal I tahun 2022 mengalami kontraksi sebesar -1,01 persen. Hal tersebut menyebabkan angka pengangguran mengalami kenaikan sebesar 5,84 persen dengan tingkat kemiskinan menempati peringkat 10 dari 34 provinsi di Indonesia.
"Salah satu penyebab kontraksi ini adalah masih banyak pelaku usaha yang belum patuh menjalankan kewajibannya. Mungkin karena belum ada sanksi," jelasnya.
Paulus pun meminta arahan kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM terkait pemberian sanksi terhadap pelaku usaha yang tidak melakukan kewajiban.