Di perekonomian domestik, inflasi bulan Juni 2022 berada pada level 4,35% yoy yang tertinggi sejak Juni 2017. Di tengah kenaikan inflasi tersebut, PMI Manufaktur Indonesia per Juni-22 juga turun ke level 50,2 (Mei-22: 50,8) meskipun dalam zona ekspansi.
"Meskipun kondisi perekonomian dan sektor keuangan Indonesia berada dalam tren pertumbuhan, potensi spillover kepada sektor keuangan masih harus terus diwaspadai dan tidak boleh dianggap enteng karena ketidakpastian ekonomi global masih berlanjut terutama konflik Rusia dan Ukraina yang masih belum jelas kapan berakhirnya," jelasnya.
Mengakhiri perdagangan Kamis (7/7) sore, IHSG ditutup menguat 6,18 poin atau 0,09% ke posisi 6.652,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,57 poin atau 0,06% ke posisi 946,58.”IHSG dan bursa regional Asia cenderung bergerak menguat pasca-rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve (Fed) yang menunjukkan bahwa bank sentral AS bertekad untuk melawan inflasi meskipun ada kekhawatiran resesi," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam ulasannya.
Sementara dari dalam negeri, meningkatnya cadangan devisa Juni memberikan katalis positif. Bank Indonesia menyampaikan bahwa cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi USD136,4 miliar pada Juni 2022 dari USD135,6 miliar pada bulan sebelumnya. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan obligasi global atau global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)