Share

Jatuh Tempo, PP Properti Lunasi Utang Rp2,5 Triliun

Viola Triamanda, Okezone · Selasa 27 September 2022 10:06 WIB
https: img.okezone.com content 2022 09 27 278 2675645 jatuh-tempo-pp-properti-lunasi-utang-rp2-5-triliun-dNrg0Uo11N.jpg PPRO lunasi utang (Foto: Shutterstock)

JAKARTA - PT PP Properti Tbk (PPRO) melunasi pembayaran atas hutang jatuh tempo di tahun 2022 dengan nilai sekitar Rp2,5 triliun yang terdiri dari Obligasi, MTN, dan Perbankan.

“PPRO tetap berkomitmen dalam menyelesaikan kewajiban jatuh tempo senilai Rp2,5 triliun untuk tetap menjaga kepercayaan dari Investor, dan kami yakin dapat mencapai target performance Perusahaan seiring dengan membaiknya industri properti di tahun 2022 dan 2023”, ujar Deni Budiman selaku Direktur Keuangan melalui pernyataan resmi yang dikutip oleh MPI, Selasa 26/9/22.

Dia melanjutkan bahwa hal tersebut ditandai dengan terbitnya hasil Annual Review pada bulan Agustus 2022 oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang menegaskan peringkat "idBBB-" untuk PT PP Properti Tbk (PPRO) serta obligasi yang beredar memiliki outlook "stabil".

Dalam hal pengembangan produk, PPRO selektif dengan menyesuaikan minat masyarakat dan serapan pasar. Oleh karena itu, PPRO akan segera menyelesaikan project carry over yang marketing salesnya sudah mencapai 70%.

PPRO pun akan menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan konsumen, di mana salah satunya dengan berupaya menyediakan apartemen yang sudah dilengkapi oleh peralatan rumah atau full furnished.

Namun demikian, PPRO tidak terlalu agresif dan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam melakukan pengembangannya, dengan selektif terhadap obyek yang memiliki market potensial besar. Industri properti yang saat ini sangat terpengaruh oleh kondisi global, seperti covid-19, kenaikan suku bunga, serta insentif yang diberikan oleh Pemerintah.

Di sisi lain, PPRO juga terus melakukan review & remodelling terhadap obyek yang belum terserap market dengan baik. Atas obyek tersebut, PPRO menunggu momentum yang tepat saat kebangkitan industri properti pada titik tersebut sudah terlihat bangkit.

Follow Berita Okezone di Google News

Fokus pengembangan PPRO ke depan adalah pengembangan landed house, student apartment, pengembangan kawasan Transyogi Cibubur, dan juga pengembangan ke depan mengutamakan kerjasama.

“Saat ini, aktivitas pembelajaraan di kampus sudah mulai offline dan terjadi peningkatan permintaan di area tersebut, dan kami akan memenuhi kebutuhan permintaan tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan serapan market, dimana market membutuhkan apartemen yang sudah full furnished," ujar Deni Budiman.

Lebih lanjut, sampai dengan September 2022, diperkirakan PPRO dapat membukukan prapenjualan atau marketing sales sekitar Rp700 miliar.

“Jumlah tersebut telah mencapai 58% dari target marketing sales Perusahaan sepanjang tahun 2022 yaitu sebesar Rp1,2 triliun,” lanjut Deni.

Untuk informasi, Instrumen Hutang dalam bentuk Obligasi dan MTN yang telah dilunasi PPRO terdiri dari Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap II Tahun 2021 senilai Rp300 miliar yang jatuh tempo pada 15 Februari 2022, Obligasi Berkelanjutan I PP Properti Tahap II Tahun 2019 senilai Rp800 miliar yang jatuh tempo pada 22 Februari 2022 lalu, Obligasi Berkelanjutan I PP Properti Tahap III Tahun 2019 senilai Rp534,5 miliar yang jatuh tempo pada 19 Juli 2022, kemudian terdapat juga Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap III Tahun 2021 senilai Rp177 miliar yang jatuh tempo pada 12 September 2022 kemarin.

Selain itu, surat hutang jangka menengah (MTN) juga telah dibayar oleh PPRO sebesar Rp120 miliar yang jatuh tempo pada 30 Juli 2022.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini