Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bahas Krisis Global Bareng Mahasiswa, Bahlil Langsung Copot Pin Menterinya: Silakan Tanya Saya Sekeras-kerasnya!

Antara , Jurnalis-Selasa, 18 Oktober 2022 |11:08 WIB
Bahas Krisis Global Bareng Mahasiswa, Bahlil Langsung Copot Pin Menterinya: Silakan Tanya Saya Sekeras-kerasnya!
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Foto: Antara)
A
A
A

JAKATA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membahas sejumlah isu seperti soal krisis global, hilirisasi hingga kenaikan BBM saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ke-XV di Universitas Negeri Padang di Padang, Sumatera Barat, Senin (17/10/2022).

Di mana Bahlil tiba-tiba mencopot pin menterinya (Nayaka) dan mengajak debat terbuka para peserta Rakernas. Aksinya pun disambut riuh tepuk tangan mahasiswa.

“Saya copot dulu ini (pin). Mari kita buka-bukaan. Silakan tanya dan debat saya sekeras-kerasnya. Kalian mau kritik pemerintah, silakan! Di forum ini, saya minta untuk kita melakukan dialog yang konstruktif. Tidak apa-apa. Saya juga kan pernah berangkat dari sana (aktivis mahasiswa),” ujarnya dikutip Antara, Selasa (18/10/2022).

 BACA JUGA:Wamen BUMN: Kita Investasikan Banyak Uang Bangun Konektivitas Ekonomi Digital

Dia menyebut ancaman krisis di dalam negeri tidak lepas dari dinamika krisis global yang datang silih berganti.

Kemudian, dia memaparkan Krisis global berawal dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat, disusul krisis kesehatan yakni Covid-19, kemudian diperparah oleh perang antara Rusia dan Ukraina.

Selain itu, kini dunia tengah menanti di depan mata, ketegangan antara Taiwan dan China.

Lebih lanjut, Bahlil menyebut perang Ukraina dan Rusia telah melahirkan dua krisis besar yaitu krisis energi dan krisis pangan.

“Di hampir seluruh dunia terancam oleh kedua krisis ini, termasuk Indonesia,” imbuhnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement