“Pada semester II tahun 2022, produksi TBS DSNG mulai meningkat, di mana proporsi produksi TBS di semester II-2022 diperkirakan akan mencapai 60% dari total produksi TBS tahun 2022 karena kami telah melewati efek lanjutan El-Nino. Hal ini tentunya berdampak terhadap kenaikan produksi CPO sampai akhir tahun 2022,” kata Albertus.
DSNG memperkirakan produksi TBS sampai akhir tahun 2022 diperkirakan naik lebih dari 10% year on year dibandingkan 2021. Di tahun depan, lanjutnya, perseroan akan memulai proses penanaman kembali atau replanting pada guna menjaga produktivitas tanaman dan menggenjot kinerja perusahaan.
Kata Albertus, perusahaan memiliki total area lahan tertanam sebanyak 112.800 hektare yang terdiri atas 84.500 hektare inti sawit dan 28.300 hektare tanaman plasma sawit. Di mana mayoritas umur tanaman sawit perusahaan berada di usia prima, sehingga produksi sawit perusahaan pun menjadi optimal.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)