JAKARTA – PT Link Net Tbk (LINK) mencatatkan di kuartal tiga 2022,laba bersih Rp246,39 miliar atau anjlok 64,1% dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp686,94 miliar.
Dampaknya, laba per saham dasar turun ke level Rp90 per lembar, sedangkan akhir September 2021 berada di level Rp250. Selain itu, pendapatan perseroan juga menyusut 1,57% menjadi Rp3,19 triliun karena pendapatan televisi kabel turun 5,28% terpapas menjadi Rp1,471 triliun. Tapi pendapatan dari jaringa pita lebar internet hanya tumbuh 1,9% menjadi Rp1,551 triliun.
Menariknya, perseroan dapat menekan beban pokok pendapatan sedalam 9,98% menjadi Rp595,13 miliar. Sehingga laba kotor meningkat 0,58% menjadi Rp2,595 triliun.
Sayangnya, beban umum dan administrasi bengkak 30,8% menjadi Rp641,64 miliar, Bahkan beban penyusutan naik 30,5% menjadi Rp1,056 triliun.
Demikian juga dengan beban keuangan yang melonjak 46% menjadi Rp206,9 miliar. Akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan amblas 62,47% menjadi Rp334,89 miliar. Kemudian kewajiban bertambah 24,2% dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp5,589 triliun.
Pemicunya, pinjaman bank jangka pendek bengkak 499% menjadi Rp2,973 triliun. Sedangkan ekuitas meningkat 4,8% menjadi Rp5,503 triliun. Sehingga aset naik 13,8% menjadi Rp11,093 triliun.
Sebelumnya, Link Net membagikan dividen senilai Rp 531 miliar atau Rp 193 per saham. Disampaikan Corporate Secretary LINK, Johanes, dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham tanggal 2 Desember 2022.