JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM) bagi-bagi dividen interim tunai tahun buku 2022 senilai total Rp1 triliun. Hal itu berdasarkan persetujuan dewan komisaris perseroan tanggal 2 Desember 2022 atas keputusan direksi perseroan tanggal 30 November 2022.
Di mana dengan mempertimbangkan kemampuan dan kinerja keuangan Harum Energy sampai dengan akhir kuartal ketiga tahun 2022.
Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, pembagian dividen telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham perseroan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1 triliun.
Dividen interim akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang berhak untuk menerima dividen interim sebagaimana tercatat dalam daftar pemegang saham pada recording date sebesar Rp75,10 per saham (untuk jumlah saham ditempatkan perseroan setelah dikurangi jumlah saham tresuri yang dimiliki oleh perseroan).
div class="vicon">
Data Keuangan per 30 September 2022 yang mendasari pembagian dividen adalah laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk USD237,43 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD536,88 juta, dan total ekuitas USD976,93 juta.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sebesar USD25 juta. Dimana sekitar 45% dari capex akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel, terutama untuk pembiayaan tahap konstruksi tambang di PT Position (POS).
Position merupakan perusahaan smelter nikel yang diakuisisi HRUM melalui anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel, senilai USD80,32 juta. Nilai akuisisi ini setara dengan 51 persen dari seluruh modal ditempatkan dalam PT Position.
Adapun sisa alokasi capex 2022 akan digunakan untuk bisnis batu bara, seiring dengan target kenaikan produksi sebesar 35% yang ditetapkan perusahaan untuk 2022.
"Kami berencana kembali meningkatkan produksi batu bara tahun ini 4,5-5 juta ton tahun ini. Kuartal I/2022 sudah mencapai 1 juta ton dan diharapkan kami bisa mencapai 4 juta ton pada kuartal-kuartal selanjutnya,โkata Direktur Utama HRUM, Ray A. Gunara.