Dia mengapresiasi berbagai langkah BI dan pemerintah provinsi Bali yang secara gigih mendorong transformasi ekonomi dengan mengaktifkan kembali sektor pertanian, kelautan dan perikanan sebagai implementasi dari visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Selain mendorong digitalisasi, GNPIP Bali Nusra turut menginisiasi penerapan smart farming sesuai dengan tema “Dari Pekarangan Menuju Kestabilan Harga Pangan" yang perlu digaungkan sebagai semangat bersama. Rangkaian kegiatan GNPIP Bali Nusa Tenggara diawali dengan penguatan hilirisasi UMKM pangan, peresmian kerja sama antar daerah baik intra Bali (Tabanan, Bangli, Badung, Buleleng) dan antar provinsi (Bangli – Mataram, Bangli – Kupang, Bangli – Sumba Barat, Bangli – Palembang), korporasi (PT Aerofood Indonesia, Ayu Nadi Swalayan, Coco Grup, dan Perumda Swatantra), serta program Dedikasi Untuk Negeri terkait ketahanan pangan.
Komitmen penguatan upaya sinergitas pengendalian inflasi GNPIP wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga ditandai dengan deklarasi pengendalian inflasi pangan oleh Bank Indonesia, Anggota Komisi XI DPR RI, Badan Pangan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Provinsi Bali, NTB, dan NTT. Kegiatan dilanjutkan dengan rapat koordinasi wilayah Bali dan Nusa Tenggara guna menyepakati strategi pengendalian inflasi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara 2023.
(Feby Novalius)