JAKARTA – The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 4,25% - 4,50%. Bank Sentral AS menaikkan fed rate untuk menahan laju inflasi yang meningkat 7,1% pada periode November.
Ekonom menilai langkah bank sentral Amerika Serikat itu perlu diwaspadai oleh pemerintah Indonesia mengingat potensi pengetatan kebijakan moneter dapat membawa keluar arus modal asing.
Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai kebijakan The Fed yang mengerek suku bunga secara kontinu dapat berimbas ke selera investor dalam aset saham dan mengalihkan aset yang berbasis bunga seperti obligasi.
"Perlu dicermati tekanan aliran modal asing ke luar terhadap stabilitas nilai tukar rupiah," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (15/12/2022).
Suku bunga tinggi dinilai dapat mendorong kenaikan permintaan terhadap dolar AS. Bhima memandang investor berpotensi memilih instrumen mata uang dolar sebagai lindung nilai aset investasi daripada mempertahankan aset berdenominasi non-dollar.
Follow Berita Okezone di Google News