JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) menghabiskan dana Rp73,50 miliar untuk melakukan eksplorasi komoditas timah sepanjang kuartal IV 2022. Secara rinci, biaya operasional tercatat sebesar Rp40,80 miliar dan biaya investasi sebesar Rp32,70 miliar.
Dalam laporan tertulis perseroan, Minggu (15/1/2023), kegiatan eksplorasi TINS di laut pada kuartal IV 2022 lalu, berupa kegiatan pemboran rinci di Perairan Bangka yakni Laut Rebo, Laut Air Kantung, Laut Cupat, Laut Limbung dan Laut Penganak, serta di Perairan Kundur yakni pada Laut Paya Kundur, Laut Rangsang dan Laut Tambelas.
Adapun, metode eksplorasi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan lima unit kapal bor dan dua unit ponton di bulan Oktober, kemudian menggunakan empat unit kapal bor dan dua unit ponton di bulan November, serta tiga unit kapal bor dan dua unit ponton di bulan Desember dengan total meter bor sebanyak 23.416 meter.
Sementara itu, kegiatan eksplorasi di darat pada periode yang sama yakni meliputi pemetaan, survey geomagnet, core logging, percontoan core, pengukuran grid bor dan pemboran timah (primer & alluvial) di Pulau Bangka yang berlokasi di Mapur, Cambai, Mendo, Jangkang, Rengas, Ranggas, Penagan, Bukit Puyuh Tempilang, Senggiri, Mendo, Jangkang, juga Belitung yang berlokasi di Batu besi, Meranteh, Simpang Pesak dan Lintang, dengan total meter bor sebanyak 18.469 meter.
Pada kuartal pertama tahun ini, perseroan akan melanjutkan kegiatan eksplorasi dengan melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan di bulan sebelumnya, yakni kegiatan pemboran prospeksi dan pemboran rinci di laut yang direncanakan menggunakan tiga kapal bor dan dua unit ponton, yang dialokasikan di perairan Bangka yaitu Laut Ranggam, Laut Rebo, Laut Air Kantung dan L.aut Kubu dan perairan Kundur.
“Sedangkan darat untuk pemboran timah (primer & alluvial) di Pulau Bangka yang berlokasi di Air Biat, Lelay, Ranggas, Penagan dan Bukit Puyuh Tempilang, serta Pulau Belitung yang berlokasi di Meranteh, Badau, Batu Besi dan Lintang,” tulis manajemen TINS.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)