JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku geram dituding 'nafsu' melakukan impor beras. Padahal, kata Budi, aksi tersebut merupakan penugasan pemerintah kepada Bulog.
Saat ini Bulog berupaya mendatangkan 500.000 ton beras dari beberapa negara. Per awal Januari tahun ini serapan beras impor baru mencapai 120.000 ton. Sementara sisanya masih dalam tahap pengiriman.
Baca Juga:Â Ungkap Ada Mafia Beras, Buwas: Banyak yang Inginkan Saya Keluar dari Bulog
Pria yang akrab disapa Buwas ini mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mencari keuntungan atas aksi korporasi tersebut. Karena impor adalah penugasan negara, maka Bulog tidak mendapat keuntungan layaknya BUMN yang berorientasi pada bisnis atau komersialisasi.
"Saya sekali lagi, tidak ngarang-ngarang, makanya saya selalu keras terhadap permasalahan ini, yang berkali-kali disampaikan dituding Bulog nafsu untuk mengimpor, siapa yang nafsu? Apa untungnya buat Bulog impor, nggak ada," ucap Buwas saat konferensi pers di gedung Bulog, Jumat (20/1/2023).
Baca Juga:Â Stok Beras di Bulog 683 Ribu Ton, Sudah Aman?
Buwas mengaku kegiatan impor adalah kegiatan yang rumit. Bahkan memusingkan pada Direksi Bulog. Di sisi keuangan, perusahaan harus melakukan pinjaman atau utang untuk bisa melaksanakan penugasan tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News