Share

Tantangan Bisnis Panas Bumi di RI, Mulai dari Penolakan Warga hingga Kelebihan Pasokan Listrik

Mutiara Oktaviana, Okezone · Senin 06 Maret 2023 15:55 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 06 320 2776275 tantangan-bisnis-panas-bumi-di-ri-mulai-dari-penolakan-warga-hingga-kelebihan-pasokan-listrik-nHdJ9XhDK7.png Tantangan Bisnis Panas Bumi di Indonesia. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Panas bumi menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang bisa dikembangkan di Indonesia. Namun banyak tantangan bagi investor yang mau memulai bisnis panas bumi atau geothermal di Tanah Air.

Pengamat Energi yang juga mantan anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi mengungkapkan, kendala pengembangan panas bumi muncul dari berbagai dimensi. Untuk itu harus banyak pendekatan komprehensif yang mesti dilakukan.

Baca Juga: Hitung-hitungan Bisnis Panas Bumi dan PLTA di Indonesia, Lebih Cuan Mana?

Misalnya di Bali, project geothermal gagal karena banyaknya penolakan warga setempat.

“Di Bali, geothermal dianggap merusak lingkungan setempat. Dengan demikian, ada faktor sosiologis yang perlu diperhatikan oleh perseroan,” ujar Kurtubi, Senin (6/3.2023).

Kemudian mayoritas pasokan listrik di wilayah rencana pengembangan PLTP seperti Jawa-Madura-Bali dan Sumatra juga masih mengalami oversupply atau kelebihan pasokan.

Baca Juga: IPO PGE Lepas 25% Saham, Pemerintah Masih Jadi Pengendali

Untuk itu, dibutuhkan rencana yang cerdas terkait ekspansi PLTP. Pasalnya tak hanya kelebihan pasokan saja yang menjadi isu, tapi juga lokasi WKP (Wilayah Kerja Panas Bumi) yang jauh dari calon pelanggan industri dan rumah tangga serta membutuhkan extra cost untuk membangun infrastruktur distribusi atau transmisi listrik.

Follow Berita Okezone di Google News

Dengan pertimbangan ini, Kurtubi menilai rencana ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) seperti yang dilakukan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dilematis lantaran masih banyaknya kendala pengembangan yang bersifat sosial ekonomi.

Kurtubi menegaskan, bisnis PGEO masih banyak kendala. Pun dalam prospektus PGEO menyebutkan dividen investor dapat terdampak karena dividen dibayarkan tergantung oleh pendapatan, kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal, dan belanja modal PGEO.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini