Lebih lanjut, untuk menghadapi sejumlah tantangan yang akan dihadapi industri semen nasional tahun 2023 ini, perseroan menilai bahwa, optimalisasi fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi menjadi salah satu kunci mempertahankan bisnis.
Manajemen SMGR menyebut bahwa, fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif merupakan kunci untuk memastikan kelancaran pasokan, serta kecepatan pengiriman bahan bangunan ke berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, optimalisasi fasilitas produksi dan jaringan distribusi juga berkontribusi pada efisiensi biaya logistik, untuk peningkatan profitabilitas.
Pasca integrasi dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) pada Desember 2022 lalu, kini SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, 7 pabrik penggilingan semen, 40 pelabuhan, serta didukung 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), dan 70.000 toko retail di Indonesia.
Perseroan juga memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen. Di mana, SIG mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut, yang menjadi salah satu aset terbesar perseroan.
(Taufik Fajar)