6. Industri E-commerce
Ada banyak pilihan saham e-commerce yang sebenarnya sudah beredar di pasar saham.
Sejauh ini, GoTo dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk memang juaranya untuk perusahaan dengan ekosistem digital terbesar di Indonesia. Dengan service ondemand, e-commerce, dan teknologi finansial, GoTo menyumbangkan total 2% dari Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.
Di September 2022, total transaksi penggunanya mencapai 67 juta, mendorong Nilai Transaksi Bruto atau Gross Transaction Value (GTV) ke Rp451 triliun. Pada Kuartal-III 2022, marjin kontribusi juga membaik, dari -2,2% menjadi -0,7%. Target Kuartal-IV 2022? Ada di angka -0,5%
7. Industri Teknologi
Sejak beberapa tahun belakangan, saham teknologi mulai unjuk gigi dan banyak dilirik investor dalam negeri. Hal ini lantaran potensi ekonomi digital yang cukup menggiurkan, mengingat generasi muda yang melek teknologi kini mendominasi kondisi demografi Indonesia. Rekomendasinya bisa PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) atau PT Galva Technologies Tbk. (GLVA).
8. Barang Baku
Pemerintah untuk mengubah basis ekonomi dari komoditas menuju basis produk yang bernilai tambah, menjadi faktor yang mempengaruhi sektor barang baku. Sehingga kebijakan hilirisasi dan industrialisasi sejumlah komoditas menjadi sentimen positif yang menggerakkan saham dari emiten sektor barang baku. Rekomendasinya bisa PT Semen Indonesia Tbk.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)