Sisanya, sekitar 50% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dan entitas anak yang terdiri antara lain adalah biaya pembelian perlengkapan penunjang, biaya pengembangan layanan, biaya pemasaran, biaya pelatihan, serta biaya overhead lainnya.
Manajemen WIFI mengungkapkan, dengan dilaksanakannya aksi korporasi ini, perseroan akan memiliki struktur permodalan yang lebih baik yang dapat meningkatkan kondisi keuangan perseroan untuk melakukan pengembangan usaha di bidang periklanan, produk dan layanan digital, serta jaringan serat optik. Selain itu, dengan dilaksanakannya rights issue, perseroan akan memperoleh pendanaan baru untuk mendukung modal kerja.
“Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan atau terdilusi sebanyak 68,75%,” lanjut manajemen WIFI.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)