Ekspor terbesar datang dari wilayah Timur Tengah dan Afrika sebanyak Rp7,54 triliun, disusul kawasan Asia lainnya mencapai Rp3,35 triliun, dan lain-lain sebesar Rp1,18 triliun. Pasar domestik masih mendominasi sebanyak Rp44 triliun.
Beban pokok produksi ikut meningkat menyusul kenaikan bahan baku yang digunakan dan ongkos produksi.
Pos pengakutan dan penangangan mampu ditekan menjadi Rp1,74 triliun, disamping iklan dan promosi yang lebih rendah mencapai Rp1,21 triliun.
Balance sheet INDF mencatat peningkatan aset sebesar 4,47% yoy mencapai Rp188,50 triliun. Di sisi lain, jumlah utang (liabilitas) naik 5,2% mencapai Rp91,33 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh di angka Rp97,16 triliun.
Kas yang dipegang pada akhir Juni 2023 naik sekitar Rp2,8 triliun menjadi Rp28,80 triliun, akibat peningkatan hasil dari operasional hingga penerimaan utang bank jangka pendek.
(Zuhirna Wulan Dilla)