Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laba Adaro Minerals (ADMR) Turun 19,05% di Semester I 2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Selasa, 22 Agustus 2023 |14:21 WIB
Laba Adaro Minerals (ADMR) Turun 19,05% di Semester I 2023
Laba ADMR alami penurunan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Laba PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)turun menjadi USD163,51 juta atau Rp2,50 triliun di enam bulan pertama tahun 2023. Laba ADMR turun 19,05% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD202,01 juta.

Adapun, penurunan laba perseroan di semester pertama ini disebabkan oleh penurunan harga batu bara metalurgi dan kenaikan biaya yang diakibatkan oleh kenaikan volume. Di mana, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) ADMR pada semester pertama ini turun 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, beban pokok pendapatan ADMR naik 41,83% menjadi USD210,25 juta atau Rp3,22 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD148,23 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume produksi dan penjualan.

Kemudian, royalti yang dibayarkan kepada pemerintah naik 11% menjadi USD81,6 juta, biaya penambangan naik 77% menjadi USD45,7 juta, biaya pemrosesan batu bara naik 69% menjadi USD30,9 juta, dan biaya pengiriman dan penanganan naik 56% menjadi USD53,7 juta. Serta, biaya bahan bakar per liter naik 14% secara tahunan dan biaya kas batu bara per ton pada semester pertama naik 8% dari periode yang sama tahun lalu.

Di samping itu, beban usaha semester pertama naik 156% menjadi USD36 juta karena kenaikan signifikan pada cadangan untuk pembayaran penetapan pemerintah.

Adapun, biaya penjualan dan pemasaran ADMR naik 57% menjadi USD5,3 juta, seiring kenaikan volume penjualan, juga biaya karyawan naik lebih dua kali lipat menjadi USD4,5 juta dikarenakan perusahaan sedang menambah tenaga kerja seiring pertumbuhan dan ekspansi bisnis.

Meski laba susut, omzet ADMR naik 6,41% menjadi USD463,60 juta atau Rp7,10 triliun, dari sebelumnya sebesar USD435,65 juta. Adapun, kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan pada volume penjualan sebesar 42% yang diimbangi dengan penurunan harga jual rata-rata sebesar 25%.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement