3. Sumber Pendapatan Ojol
Sumber pendapatan ojol ditentukan melalui jumlah orderan serta jarak yang ditempuh. Lalu hal banyak dipengaruhi oleh berapa lama waktu driver ojol mengaktifkan akunnya untuk mulai menerima orderan.
Namun waktu yang paling signifikan dampaknya pada pendapatan biasanya berada pada jam-jam sibuk. Jika dibuat perhitungan maka persamaannya adalah pendapatan Rp2.500 per kilometer di jam sibuk. Sedangkan pendapatan Rp2.000 per kilometer di jam tidak sibuk
Selain itu, pengemudi ojol juga memiliki kesempatan menambah pendapatan dari bonus-bonus yang diberikan aplikasi. Ketentuannya seperti berhasil mencapai target atau memiliki rating yang tinggi pada aplikasinya.
4. Alasan Aneh Memberi Rating Bintang Satu
Untuk mempertimbangkan memberi rating satu saja sebagian orang sudah merasa enggan dengan dalih tidak nyaman kepada driver yang dituju. Apalagi setelah mengetahui kalau algoritma aplikasi transportasi online terkadang bisa sangat tidak manusiawi memperlakukan mitra drivernya.
Jika bisa disebut ‘menakjubkan’, inilah alasan-alasan aneh rating bintang satu yang diterima driver:
- Panggilan Kepada Penumpang
Sebagai driver, kadang mereka tidak memperhatikan akan hal ini. Yakni perihal sapaan yang digunakan oleh driver yang ternyata dianggap tidak sesuai dengan harapan penumpang.
Salah satu komentar dari pelanggan,
“Don’t call me ‘mbak’. You are in Jkt! Say it ‘non’ or ‘kak’”, mengutip salah satu komentar penumpang.
- Sudah Mengajak Ngobrol Malah Diam Saja
Alasan lain mengapa seorang ojol diberikan rating satu. Disaat penumpang berusaha untuk mengajak ngobrol driver di depannya tapi drivernya diam aja.
“Diajak ngobrol diem aja”, mengutip komentar penumpang.
Ternyata, penumpangnya tidak memastikan atau konfirmasi alasan drivernya. Sementara dia dengan begitu saja memberi rating bintang satu ke driver bersangkutan.
Setelah diketahui, ternyata sang driver ojol diam saja karena dia adalah seorang tuna rungu.