JAKARTA – CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett kaya raya berkat investasi saham. Bahkan Warren terkenal karena kesuksesannya yang legendaris sebagai seorang value investor.
Di sisi lain, 46,1% dari portofolio saham perusahaannya yang bernilai USD353 miliar sebenarnya hanya dimiliki oleh dua saham dengan pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) saat ini.
Melansir The Mootley Fool di Jakarta, Senin (18/9/2023), menjelaskan posisi taruhan Oracle of Omaha saat ini terhadap AI, dua kontributor Motley Fool telah membuat profil sebuah saham AI terbaik dalam portofolio konglomerat investasi ini. Untuk melihat satu perusahaan AI yang menjadi taruhan besar-besaran oleh Berkshire, dan satu lagi yang lebih kecil juga siap menjadi pemenang jangka panjang.
Berikut daftar kepemilikan saham Warren Buffett dalam portofolio saham Berkshire Hathaway.
1. Apple
Portofolio Berkshire Hathaway 45,7% diinvestasikan dalam saham Apple. Melihat, Apple yang selalu mengubah inovasi menjadi keuntungan luar biasa. Bahkan, pendapatan operasional Apple pada tahun 2022 melampaui USD119 miliar.
Parkev Tatevosian, mengatakan bahwa portofolio Berkshire Hathaway milik Warren Buffett mungkin tidak berinvestasi pada saham Apple (AAPL -0,41%) karena AI. Namun, Apple bisa menjadi salah satu penerima manfaat utama dari terobosan teknologi ini. iPhone, iPad, komputer, dan banyak lagi produk Apple lainnya dapat memperoleh manfaat dari penggunaan AI. Salah satu contohnya adalah bantuan suara Siri. Dalam bentuknya yang sekarang, Siri tidak seintuitif yang seharusnya. Tetapi, orang dapat mengunduh aplikasi ChatGPT di iPhone, yang membuat perangkat ini lebih bermanfaat bagi pengguna.
AI juga masih dalam tahap pengembangan yang sangat awal. Masuk akal untuk mengasumsikan bahwa Apple akan memasukkan lebih banyak teknologi yang baru lahir di perangkat dan layanannya selama beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2022, Apple telah mencapai pendapatan USD394 miliar. Hal ini dicapai dengan inovasi tanpa henti. Warren Buffett bukanlah orang yang senang dengan sebuah perusahaan hanya setelah satu atau dua kali sukses. Sebaliknya, The Oracle of Omaha lebih tertarik pada perusahaan yang telah menunjukkan keterampilan itu selama beberapa kali iterasi.