2. Amazon
Selain Apple, Berkshire memiliki 0,4% dari total kepemilikan saham, di Amazon (AMZN -2,99%) yang menempati posisi ke-23 terbesar dalam portofolio konglomerat ini.
Namun, meskipun eksposur Buffett terhadap saham ini masih relatif kecil, raksasa e-commerce dan komputasi cloud ini memiliki peluang bagus untuk menjadi salah satu pemenang terbesar revolusi AI.
Dalam jangka pendek, dampak kecerdasan buatan akan paling terlihat pada bisnis infrastruktur cloud Amazon Web Services (AWS) milik perusahaan. Amazon tetap menjadi penyedia layanan cloud terkemuka di dunia, dan infrastruktur perusahaan ini akan terus mengalami peningkatan permintaan seiring dengan semakin banyaknya aplikasi AI yang diluncurkan dan dikembangkan.
Amazon juga masih menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari ritel online, tetapi bisnis ini secara historis memiliki margin yang relatif rendah. Karena AI membuka jalan bagi peningkatan otomatisasi di gudang dan memungkinkan kendaraan pengantaran swakemudi berkinerja tinggi, biaya operasional untuk bisnis e-commerce perusahaan akan turun. Pada gilirannya, sumber penjualan terbesar perusahaan akan menjadi jauh lebih menguntungkan.
Sebagai informasi, berkat keunggulan teknologi, kekuatan pendanaan, dan keunggulan kompetitif lainnya, perusahaan teknologi besar kemungkinan akan menjadi pemenang terbesar dalam revolusi AI.
Seperti halnya, Apple dan Amazon masing-masing menikmati keunggulan platform dan infrastruktur yang sangat besar yang akan sangat sulit diganggu oleh para pesaing, dan kekuatan ini memposisikan setiap perusahaan untuk mendorong kecerdasan buatan ke depan dan menuai manfaatnya. Bagi investor jangka panjang yang ingin memanfaatkan tren teknologi terpanas saat ini, membangun posisi di kedua saham tersebut akan menjadi langkah yang cerdas.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)