Selain itu, Prajogo Pangestu juga mendapatkan keuntungan dari investasi pada emas hitam. Saham perusahaan pertambangan batu baranya, Petrindo Jaya Kreasi melonjak 30 kali lipat sejak IPO pada Maret. Seminggu setelah debutnya, bursa memperingatkan adanya aktivitas tidak biasa dalam perdagangan saham tersebut.
Namun pada pekan lalu, perdagangan saham perusahaan ini pun sempat terhenti setelah sahamnya menguat 15%, dipicu kabar perusahaan tersebut mengakuisisi 34% saham kontraktor batu bara Petrosea. Baru-baru ini, pihaknya juga mengakuisisi 100% Multi Tambangjaya Utama, tambang batu bara dari Indika Energy. Saham telah kembali diperdagangkan.
Belakangan ini, lonjakan harga saham telah menarik perhatian regulator di Indonesia dan mendorong diberlakukannya langkah-langkah untuk melindungi investor. Pada bulan Juni, bursa saham memperkenalkan papan daftar pantauan untuk memantau saham-saham tertentu seperti saham-saham yang memiliki likuiditas perdagangan rendah, dan kriteria lainnya.
(Feby Novalius)