Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Serap Tenaga Kerja, Wanita Ini Sulap Limbah Kain hingga Tembus Pasar Ekspor

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 15 Juli 2024 |13:51 WIB
Serap Tenaga Kerja, Wanita Ini Sulap Limbah Kain hingga Tembus Pasar Ekspor
Serap Tenaga Kerja soal Sulap Limbah Kain (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Perempuan di Malang memproduksi fashion dari limbah kain yang jadi menjadi karya menarik. Fashion ini bahkan berhasil di pasarkan hingga pangsa mancanegara di Malaysia dan Brunei Darussalam.

Limbah kain katun Jepang ini jadi kain perca, merupakan potongan dari bahan pembuatan pakaian daster dan beragam pakaian lainnya. Memang perempuan bernama Eva Sophia Hayati, memang telah lama memproduksi beragam pakaian mulai daster khas Malang, mukena, busana muslim, hingga pernak-pernik fashion kecil seperti sandal, dompet, hingga tempat tisu.

Menariknya pada proses pembuatan pernak-pernik yang kecil ini beragam limbah kain yang tak terpakai dipakainya. Tercatat ada beberapa barang yang diproduksi dari limbah kain, mulai dari sandal, dompet, tas, hingga tempat tisu.

Eva Sophia Hayati, owner Daster Eva Malang menuturkan, ia merintis usaha daster khas Malangnya sejak tahun 2000-an. Saat itu ia memulai usahanya dengan modal kredit dari salah satu bank BUMN senilai Rp6 juta, ketika masih beraktivitas sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Malang.

"Awalnya saya itu merasa nggak punya pensiun, lalu kenapa milih daster dan pernak-perniknya karena stabil dibanding usaha lainnya, kalau fashion termakan modal, misalkan atasan harus ganti lagi," ujar Eva Sophia Hayati, ditemui di outletnya di Jalan Borobudur Agung Barat III Nomor 1 Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement