5. Tanjung Sekong LPG Refrigerated Terminal, Banten (2021)
Proyek ini merupakan LPG refrigerated terminal pertama di Indonesia. Terminal ini memiliki tiga dermaga dan bisa menampung kapal berukuran antara 3.500 hingga 65.000 DWT yang akan memudahkan operasi impor dan ekspor LPG secara efisien. Terminal juga menggunakan sistem untuk mengontrol percepatan flow rate, sehingga proses bongkar muat bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih efisien.
6. Kabel Bawah Laut Sumatera-Bangka (2022)
Proyek pembangunan Kabel Bawah Laut pertama di Indonesia sepanjang 36 kilometer bertegangan 150 kiloVolt (kV) dengan jaringan interkoneksi Sumatera-Bangka untuk meningkatkan ketahanan pasokan listrik di pulau Bangka. Kehadiran proyek tersebut juga mampu mengurangi konsumsi energi minyak atau diesel serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perekonomian kawasan sekitar.
7. Terminal Kijing, Kalimantan Barat (2022)
Pelabuhan yang terletak di Mempawah, Kalimantan Barat ini mendukung konektivitas antar pulau di Indonesia dan juga antarnegara. Dengan kapasitas 500 ribu TEUs dan 8 juta ton petikemas, pelabuhan ini berfungsi menurunkan biaya logistik dan mendorong hilirisasi industri di Pulau Kalimantan. Terminal Kijing juga mampu meningkatkan distribusi produk unggulan dari provinsi Kalimantan Barat, seperti CPO, alumina, bauksit, dan komoditas lainnya.
8. Fasilitas TSL Ausmelt, Kepulauan Bangka (2023)
Fasilitas TSL Ausmelt merupakan pabrik pengolahan bijih timah pertama di Indonesia. Dengan kapasitas 40.000 ton crude tin, proyek ini dapat mengolah bijih timah kadar rendah menjadi produk timah dengan nilai ekonomis tinggi, serta mendukung hilirisasi timah dan industrialisasi Indonesia.
9. PLTMG Sumbagut-2 250MW, Banten (2023)
Sebagai proyek EPCC terbesar di Asia Tenggara, proyek ini memainkan peran penting dalam penyediaan energi di Banten. Menghasilkan Listrik yang disalurkan ke jaringan 150 kV untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi sekitar 638.687 penduduk. Efisiensi yang tinggi, menjadikan pembangkit ini lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit sejenis lainnya.
10. Pabrik Amonium Nitrat, Kalimantan Timur (2024)
Berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, merupakan pabrik amonium nitrat pertama di Indonesia dengan kapasitas 75.000 juta metrik ton per tahun. Berfungsi untuk memproduksi amonium nitrat sebagai bahan baku pupuk Nitrogen Fosfor Kalium (NPK) berbasis nitrat. Pabrik ini akan mampu mendukung hilirisasi industri, memberikan nilai tambah produk, menjaga lingkungan hingga mengurangi ketergantungan terhadap impor.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)