JAKARTA - Nasib kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, kini di tangan Presiden Prabowo Subianto. Tongkat estafet pembangunan diberikan Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo pada tahun ini.
Jokowi tentu meyakini proyek ambisiusnya ini akan dilanjutkan pemerintahan Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Bahkan Jokowi menekankan bahwa pentingnya menjaga konsistensi program agar sumber daya dan energi bangsa tidak terbuang sia-sia.
“Baik itu keberlanjutan program kerakyatan, pembangunan infrastruktur dan SDM, hilirisasi industri, IKN, maupun ekonomi hijau, semuanya telah disampaikan oleh Bapak Prabowo,” ungkap Jokowi saat menghadiri apel kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.
Namun setelah tongkat estafet dipegang Prabowo, terlihat bahwa proyek IKN bukan prioritas dalam program kerjanya. Prabowo memfokuskan kepada swasembada energi, pangan dan mensejahterakan masyarakat.
Bahkan dalam pidato pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo tak menyinggung soal Ibu Kota Nusantara (IKN) di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta.
Pidato pertama Prabowo Subianto fokus pada beberapa isu strategis nasional. Beliau menekankan kemandirian dan keamanan pangan, transisi dan kemandirian energi, kesadaran anti-korupsi, pendidikan, kemiskinan, subsidi yang tepat sasaran, dan kepemimpinan yang patut dicontoh.
Kemudian dalam berjalannya waktu diketahui juga bahwa anggaran IKN kena pemangkasan. Pengurangan anggaran dari Rp41,95 triliun menjadi Rp9,11 triliun, kini pembangunan diprioritaskan hanya pada fasilitas-fasilitas tertentu.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan, alokasi dana yang lebih kecil mengharuskan pemerintah untuk lebih selektif dalam pembangunan. Pembangunan akhirnya difokuskan pada gedung-gedung untuk lembaga legislatif dan yudikatif.
Ini mencerminkan strategi pemerintah untuk lebih menekankan pembangunan kantor pemerintahan utama, sembari menunda proyek-proyek lain di kawasan IKN hingga kondisi keuangan dan anggaran lebih memungkinkan.
"Yang diutamakan di IKN terlebih dahulu adalah legislatif, yudikatif, tapi mungkin kecepatannya (berkurang), kita kan dana (anggaran) serba terbatas, semua diatur dan disesuaikan dengan anggaran di kantong," tambah Dody.
Nasib proyek IKN ini sebagai Kalidoskop Okezone di tahun ini. Berikut kilas balik nasib proyek IKN yang dibangun dari rencana Mantan Presiden RI Joko Widodo ke tangan Presiden Prabowo Subianto.
Awal Mula dan Progress IKN
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah dimulai sejak awal tahun 2023, dengan fokus awal pada pembangunan gedung-gedung pemerintah utama seperti gedung presiden, gedung DPR, dan gedung kementerian. Minat investor yang tinggi mendorong proyek-proyek pendukung seperti hotel, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lainnya untuk segera dilaksanakan, mempercepat pengembangan infrastruktur di ibu kota baru ini.
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) saat ini telah mencapai sekitar 15% dari total proyek. Progres tersebut merupakan bagian dari fase pertama yang berlangsung dari 2022 hingga 2024, dengan fokus pada penyelesaian istana negara, kantor Menteri Koordinator, serta instalasi air dan listrik. Proyek IKN sendiri direncanakan berlangsung selama 15-20 tahun.
Meskipun kemajuan telah dicapai, pembangunan IKN menghadapi tantangan seperti hujan deras yang menyebabkan beberapa pekerjaan tertunda. Presiden ke-7 Joko Widodo menegaskan bahwa IKN adalah mimpi besar jangka panjang yang memerlukan waktu hingga 15-20 tahun untuk selesai.
"IKN itu kan bukan dibangun dalam 2 atau 3 tahun, ini adalah mimpi besar jangka panjang," kata Jokowi saat upacara 17 Agustus. Ia juga menyatakan bahwa progres IKN pada saat itu baru mencapai 15 persen dan menekankan pentingnya investasi dari dalam maupun luar negeri untuk mempercepat pembangunan.
Masih Cari Investor
Pemerintah masih aktif mencari investor untuk mendukung proyek IKN. Saat ini, realisasi investasi untuk IKN telah mencapai sekitar Rp51,3 triliun sejak tahap groundbreaking ke VI. Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S. Atmawidjaja, menyatakan bahwa setidaknya 60 pelaku usaha siap berinvestasi dalam periode ini.
Investasi di IKN melibatkan 10 konglomerat besar Indonesia, termasuk Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Djarum, Wings Group, Pakuwon Jati, Royal Golden Eagle, BCA, Mayapada, dan Summarecon.
Para konglomerat ini rela menginvestasikan puluhan triliun rupiah untuk membangun fasilitas strategis seperti hotel, rumah sakit, dan pusat perkantoran di ibu kota baru. Endra menambahkan bahwa rata-rata investasi per proyek berkisar antara Rp1-2 triliun, tergantung jenis proyek yang dijalankan.
Untuk mempercepat realisasi investasi, Mantan Presiden RI Jokowi telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Investasi di IKN. Selain itu, pemerintah juga telah mengubah aturan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2024 yang mempermudah perizinan dan memberikan fasilitas bagi pelaku usaha di IKN.
"Satgas tidak lain untuk mempercepat realisasi investasi. Semangatnya mempercepat realisasi investasi dari LOI yang sebelumnya sudah masuk," jelas Endra. Dengan langkah strategis ini dan dukungan dari investor lokal maupun asing, pemerintah optimis dapat mencapai target investasi Rp100 triliun di IKN pada akhir tahun 2024.
Proyek di IKN
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) periode 2019-2024 mengumumkan bahwa proyek pembangunan jalan tol bawah laut di Ibu Kota Nusantara (IKN) memerlukan dana sebesar Rp11 triliun. Proyek ambisius ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan.
Wida Nurfaida, Direktur Pembangunan Jalan dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, menyatakan, “Perkiraan biaya untuk merendam terowongan di IKN sendiri sekitar Rp11 triliun.” Proyek jalan tol bawah laut ini merupakan bagian dari enam seksi jalan tol yang tengah dibangun untuk menghubungkan Balikpapan dan IKN.
Tahap awal pembangunan difokuskan pada tiga seksi utama, yaitu:
- Karangjoang-KKT Kariangau
- KKT Kariangau-Simpang Tempadung
- Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang
Ketika jalan tol ini selesai, waktu tempuh antara Balikpapan dan IKN diperkirakan akan berkurang secara signifikan. “Kira-kira akan memakan waktu hanya 40 sampai 50 menit,” ujar Presiden ke-7, Joko Widodo.
Selain proyek jalan tol, Jokowi juga menyoroti perkembangan pembangunan Bandara Nusantara yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini. Ia menjelaskan bahwa perjalanan dari bandara ke IKN hanya akan memakan waktu sekitar 15 menit melalui jalan tol yang tengah dibangun.
Untuk meningkatkan daya tarik investasi, Jokowi mengajak para investor dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan IKN. “Kita diharapkan semakin banyak investor yang melakukan terobosan pembangunan,” tegas Jokowi, menegaskan bahwa IKN akan menjadi kota global dengan infrastruktur yang lengkap dan berkelas internasional.
Pembangunan jalan tol IKN ditargetkan selesai pada Juni 2025. Mantan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyebutkan bahwa progres pembangunan sudah berjalan sesuai target dan percepatan terus dilakukan agar infrastruktur ini bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat. “Target selesai Juni 2025,” ungkapnya.
Sejumlah proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikerjakan, termasuk tol IKN yang dapat dilintasi satwa serta masjid negara yang sudah siap digunakan untuk Shalat Idul Fitri tahun depan. Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menjelaskan bahwa jalan Tol Akses IKN Seksi 2B Segmen Kariangu-Simpang Tempadung akan dilengkapi dengan terowongan/perlintasan satwa.
Perlintasan satwa di Kalimantan Timur dirancang menggunakan bahan Corrugated Steel Plate, atau pelat baja bergelombang, untuk memastikan keamanan dan kelestarian ekosistem. Struktur ini dibuat menyerupai habitat asli satwa liar, mendukung upaya pelestarian lingkungan.