Namun, ia menegaskan bahwa jika tambahan dana Rp5-10 triliun disetujui, dana tersebut akan masuk ke kas BTN.
"Kalau nanti ketambahan, kan kita suratinya atas nama BTN, bukan BSN. Jadi pasti buat BTN," tegas Nixon.
Terkait tren pembiayaan, Nixon menyoroti meningkatnya minat masyarakat, terutama generasi muda, terhadap hunian flat di daerah urban atau perkotaan.
Hunian vertikal ini diminati karena dekat dengan tempat kerja dan sarana transportasi, serta menawarkan harga yang lebih terjangkau.
Nixon menyatakan pembiayaan KPR untuk hunian flat sangat visibel asalkan marketable dan affordable.
"Yang jadi tren memang sekarang anak-anak menginginkan di daerah urban, daerah perkotaan, sehingga tidak jauh dari tempat kerjanya. Atau dekat dengan sarana transportasi, tidak besar tidak apa-apa," katanya.
Menurutnya, di tengah keterbatasan lahan di Jakarta, landed house (rumah tapak) di tengah kota sudah tidak memungkinkan. Oleh karena itu, solusi hunian vertikal menjadi pilihan realistis yang kini sedang dipertimbangkan bersama pemerintah daerah untuk memungkinkan kerja sama baru dalam penyediaan rumah di pusat kota.
(Taufik Fajar)