Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kontroversi BBM, Beda Pendapat Jokowi, Agus Marto dan Dirut Pertamina

Rani Hardjanti , Jurnalis-Senin, 05 Oktober 2015 |11:06 WIB
Kontroversi BBM, Beda Pendapat Jokowi, Agus Marto dan Dirut Pertamina
Presiden Jokowi, Gubernur BI Agus Martowardojo, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto. (Foto: Dok Okezone).
A
A
A

JAKARTA - Harga BBM menjadi hal yang paling krusial bagi setiap negara. Jika mengalami kenaikan sedikit, imbasnya akan merembet dengan cepat kepada harga-harga di pasaran. Lalu bagaimana jika harganya mengalami penurunan? Tentunya diharapkan juga bisa terkendali.

Situasi inilah yang diharapakan oleh Presiden Jokowi. Jokowi meminta PT Pertamina (Persero) menghitung ulang harga BBM, khususnya jenis Premium agar dapat diturunkan dari harga Rp7.600 per liter. Nantinya, penurunan harga BBM ini direncanakan masuk ke dalam paket kebijakan ekonomi tahap III yang saat ini masih digodok.

Namun keinginan Jokowi itu perlu dipertimbangkan masak-masak. Pasalnya ada sejumlah perhitungan yang perlu dilakukan dengan cermat. Jika tidak justru akan menjadi boomerang. Bahkan Gubernur Bank Indonesia (BI) sempat mengeluarkan saran tajam, agar penurunan harga BBM dilakukan secara transparan dan bukan karena popularitas.

Berikut ini rangkuman situasi mengenai harga BBM selama sepekan kemarin.

Presiden Jokowi

Jokowi menyebut keputusan soal turun atau tidaknya harga BBM akan dilaporkan kepada dirinya hari Senin, 5 Oktober. Tim Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero) menghitung kembali permintaan Jokowi tersebut.

“Tolong dihitung lagi apakah masih mungkin Premium itu diturunkan, meskipun sedikit?” ujarnya di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis 1 November lalu.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement