Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengelolaan Investasi Dana Haji, Indonesia Bisa Contoh Malaysia

Widi Agustian , Jurnalis-Minggu, 27 Agustus 2017 |07:24 WIB
Pengelolaan Investasi Dana Haji, Indonesia Bisa Contoh Malaysia
(Foto: Okezone)
A
A
A

"Secara regulasi, aturan main pengelolaan dana haji sudah baik, tinggal implementasinya. Sebenarnya BPKH tak perlu pusing pusing karenav benchmarking yang berhasil sudah ada, yakni Tabung Haji Malaysia, salah satu yang terbaik di dunia, tinggal berinovasi lebih kreatif dalam perjalanan kedepannya," katanya.

Baca Juga:

Memang, potensi dana haji Malaysia cukup besar karena sudah dikeloa Tabung Haji sejak 1963. Dikutip dari laman www.tabunghaji.gov.my, dana yang tersimpan dari 9,1 juta para calon jemaah sebesar 67,7 miliar ringgit atau sekitar Rp.211 triliun. Dana tersebut di antaranya di investasikan ke berbagai sektor di pasar saham domestik seperti keuangan 18%, perkebunan 16%, konstruksi 14%, telekomunikasi 12%, utilitas 12%, properti 9%, minyak & gas 8%, dan lain-lain 11%. Tabung Haji mampu menghasilkan untung 1,2 miliar ringgit atau sekitar Rp. 3,7 triliun dari pasar saham domestik.

“Selain pasar saham domestik, Tabung Haji juga berinvestasi di pasar saham internasional seperti Australia, Hong Kong, Indonesia, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Taiwan, dan Filipina,” urai dia.

Sektor yang di masuki Tabung Haji di antara-nya telekomunikasi, teknologi informasi, bahan mentah,consumer, dan properti. Hingga Desember 2016, nilainya mencapai Rp9.3 triliun.

Selain pasar saham di atas, Tabung Haji juga berinvestasi di Sukuk domestik maupun Sukuk global. Tabung Haji bahkan memiliki portofolio kebun seluas 165.000 hektare yang menghampar sampai ke Indonesia. Di bisnis properti, selain memiliki dan membangun berbagai property bergengsi di Malaysia, Tabung Haji telah merambah bisnis global dengan memiliki Centrica Global Headquarters di Royal Windsor, Inggris; Hotel Al-Haram, Madinah, Saudi Arabia; pembangunan apartemen di Imperial, Hurtsville Sydney, Australia

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement