Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Integrasi Ekonomi Antar-Negara Jadi Penantian Lama ASEAN

Antara , Jurnalis-Senin, 11 Desember 2017 |15:33 WIB
Integrasi Ekonomi Antar-Negara Jadi Penantian Lama ASEAN
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

Selain itu, lambatnya perkembangan integrasi ekonomi ASEAN juga akibat tipikal anggota ASEAN yang bekerja tanpa jadwal yang teratur. Hal itu, berbeda dengan kawasan ekonomi lainnya.

Misalnya, saat anggota ASEAN membahas atau menegosiasikan sebuah perjanjian kerja sama, maka penyelesaian atau implementasinya akan berjalan sangat lambat dan sulit menemukan titik puncak.

Hal inilah mengapa ASEAN berbeda dengan sejumlah kawasan integrasi ekonomi lainnya di dunia yang lebih menggunakan fondasi kebijakan konkret dan formal, sementara ASEAN lebih cenderung bersandar pada faktor yang tidak mengikat, seperti sejarah keberagaman yang besar, budaya, dan tingkat sosial ekonomi yang tengah berkembang.

Peluang Ekonomi Meski dinilai perkembangan integrasi ekonomi di ASEAN berjalan lambat, hal itu tidak menutup kemungkinan Asia Tenggara akan ikut menikmati proses pergeseran basis ekonomi yang tadinya berada di kawasan Barat, kini bergeser ke Timur.

Sekretaris Eksekutif ASEAN Studies Center (ASC) Fisipol Universitas Gadjah Mada, Ahmad Rizky M. Umar, menjelaskan situasi ekonomi global sedang mengalami pergeseran poros yang semula berada pada kekuasaan kawasan Eropa dan Amerika atau kerap disebut Dua Sisi Atlantik, kini berada pada China dan India.

Hal ini dipandang dapat memberikan peluang bagi Asia Tenggara untuk menjadi kian strategis dengan perannya sebagai pasar dan sekaligus basis produksi dari situasi pergeseran ini.

Dalam data yang dikeluarkan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Januari 2017, disebutkan bahwa stabilitas dan ekosistem perdamaian yang diciptakan ASEAN telah berhasil memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi negara-negara anggotanya dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan dunia.

Disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%, Filipina 6%, Kamboja 7,1%, Laos 7%, Myanmar 8,2%, dan Vietnam 5,9%. Angka itu berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia yang sebesar 3,1%.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement