JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia dan PT Waskita Karya tengah melakukan pengujian dan evaluasi konstruksi Jalur Kereta Api Bandara. Sementara itu, Garuda Indonesia Group akan menandatangani kontrak bersama lebih dari 25 mitra dengan nilai kontrak sekitar USD2,4 miliar dalam ajang pameran industri penerbangan terbesar di Asia, Singapore Airshow 2018.
Di sisi lain, PT Dirgantara Indonesia (DI) turut serta dalam pameran Internasional Singapore Airshow 2018 yang dibuka di Changi Exhibition Centre, Singapura, kemarin. Dalam ajang ini, PT DI meneken kerangka kerja sama pemesanan 79 pesawat N219 Nurtanio dengan sejumlah perusahaan ataupun instansi.
Ketiga berita tersebut menjadi berita yang banyak menarik minat para pembaca di kanal Okezone Finance. Untuk itu, berita-berita tersebut kembali disajikan secara lengkap.
KAI-Waskita Evaluasi Konstruksi Jalur Kereta Bandara Soetta
Pengujian dan evaluasi konstruksi Jalur Kereta Api Bandara di Jalan Perimeter Selatan yang terkena longsor dilakukan.
"Masih diperiksa oleh tim kami di sana, nanti juga akan diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi yang akan ditindaklanjuti oleh seluruh pihak terkait, baik kami, Ditjen KA," kata Direktur Keselamatan KAI Apriyono Wedi Chresnanto di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Baca Juga: Dirut Railink: Tarif Normal Kereta Bandara Rp100.000
Dia mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait kejadian tersebut, baik itu dengan PT Railink, Angkasa Pura II dan Badan SAR Nasional (Basarnas).
Dihubungi terpisah Humas PT Railink Diah Suryandari menyatakan bahwa operasional KA Bandara saat ini masih dihentikan sementara menunggu hasil pengujian dan evaluasi konstruksi jalur lintas KA Bandara.
"KA Bandara akan beroperasi ketika jalur lintas KA Bandara dinyatakan aman oleh PT KAI dan PT Waskita Karya," ucapnya.
Baca juga: Dirut Railink: Tarif Normal Kereta Bandara Rp100.000
Saat ini tim teknis dari PT KAI, Waskita Karya, dan Virama Karya berkolaborasi melakukan proses penelitian geometris jalan rel untuk memastikan kondisi jalan rel sampai dinyatakan aman untuk dilalui.
Jika dinyatakan aman, lanjut dia, Kereta Api Bandara Soetta akan dioperasikan kembali dengan pembatasan kecepatan.
Baca juga: Kereta Bandara Soetta Dihentikan, Berapa Kerugian Railink?
Senior Manajer Humas KAI DAOP I Edy Kuswoyo mengatakan seluruh penumpang diimbau untuk menggunakan moda lain selama operasi KA Bandara dihentikan sementara.
"Untuk penumpang yang pada saat kejadian sudah membeli tiket, sudah langsung bisa meminta pengembalian uang atau refund," ujarnya.
Baca juga: 29 Jadwal Keberangkatan Kereta Bandara Dibatalkan Selama Longsor
Edy menjelaskan pada saat kejadian, terdapat 26 penumpang yang sudah dalam perjalanan yang akhirnya dikembalikan ke Stasiun Sudirman Baru, sementara penumpang di Stasiun Batu Ceper diturunkan di Stasiun Batu Ceper, kemudian diberangkatkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan bus.
"Mudah-mudahan tidak sampai dua hari, KA Bandara sudah bisa beroperasi lagi. Enggak sampai satu pekan," katanya, berharap.
Garuda Incar Kontrak USD2,4 Miliar dari 25 Mitra dalam Singapore Airshow 2018
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, sebagai bagian dari program Sky Be-yond 3,5, di mana Garuda Indonesia Group menargetkan nilainya sebagai holding company sebesar USD3,5 miliar pada 2020, maka sudah saatnya perseroan lebih agresif dalam menunjukkan kapabilitasnya sebagai grup aviasi yang solid.
"Ini merupakan bentuk sinergi grup, di mana Garuda Indonesia yang merupakan raksasa industri aviasi di regional akan menunjukkan keunggulannya sebagai one stop aviation services, Garuda Indonesia Group," kata Pahala dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Diprotes Serikat Pekerja, Direktur Garuda: Kami Cuma Prajurit!
Ajang yang sama pada 2016 lalu juga, Garuda Indonesia Group berhasil menandatangani kontrak kerja sama senilai USD129,5 juta.
Pada Singapore Airshow tahun ini Garuda Indonesia Group mengikutsertakan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), PT Citilink Indonesia, dan PT Aerowisata. Singapore Airshow 2018 akan diadakan di Changi Exhibition Centre, Singapura, pada 6-11 Februari 2018.
Dalam ajang ini, berbagai pelaku industri aviasi akan berpartisipasi, di antaranya perusahaan airframe, general aviation , industri maintenance repair & overhaul (MRO), mesin pesawat, dan juga maskapai penerbangan. Singapore Airshow menjadi ajang pertemuan, diskusi, dan transaksi bisnis untuk memajukan dunia aviasi global.
Baca Juga: "Gemuknya" Direksi Garuda Indonesia Tidak Cerminkan Efisiensi
Pahala menambahkan, bagi Garuda Indonesia Group, ajang ini bukan hanya untuk meraih eksistensi, sekaligus membuka kesempatan untuk beberapa potensi bisnis yang didapat. Garuda Indonesia Group akan menandatangani sejumlah kontrak kerja sama bisnis dengan beberapa partner baik domestik maupun internasional.
"Potensi bisnis dalam bentuk kerja sama yang diinisiasi masing-masing perusahaan Garuda Indonesia Group diharapkan mampu mendukung penetrasi pasar dan rencana ekspansi juga diharapkan dapat dijalin pada momen ini," tuturnya.
PT DI Terima Pesanan 79 Pesawat N219 di Singapore Airshow 2018
Penandatanganan perjanjian kerangka kerja sama (framework agreement ) rencananya akan digelar hari ini. Kerja sama meliputi pengadaan, perawatan dan komersialisasi pesawat N219 Nurtanio. Ada lima perusahaan maupun instansi dalam negeri yang bekerja sama dengan PT DI, yakni Pelita Air Service, Trigana Air, Pemprov Kalimantan Utara, Pemkab Puncak Jaya, dan Pemprov Aceh. Pemesanan pesawat terbanyak adalah Pemprov Aceh sebanyak 50 unit.
Baca Juga: Kalimantan Utara Pesan 4 Pesawat PT DI
"Kalau untuk Pemprov Aceh terkait pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas kedirgantaraan. Kalau kita membuka fasilitas produksi di sana, mereka akan pesan 50 unit," kata Sekretaris Perusahaan PT DI Ade Yuyu Wahyuna di Bandung kemarin.
Selain itu, PT DI juga akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Avitra Aerospace Technologies dalam pemasaran, pengadaan, dan produksi pesawat N219 Nurtanio. Di sisi lain, PT DI juga akan melakukan penandatanganan perjanjian kerangka kerja sama dengan Airbus Defence & Space (ADS) terkait service collaboration untuk pesawat CN295.
Selain itu dilakukan Affidavit dari ”Commercial, Industrial and Services Agreement (CISA)” dengan Airbus Helicopters (AH) terkait kerja sama pengem bangan Local Support & Services.
Baca Juga: Meksiko Beli Pesawat N219 Nurtanio hingga 5 Tahun ke Depan
"Di Singapore Airshow, N219 Nurtanio akan menjadi primadona karena booth kami diberi nama N219 Nurtanio. Selain itu, kami tetap memasarkan produk unggulan lainnya, ada CN235-220 dan NC212i," kata Ade.
Pesawat N219 Nurtanio yang dikenalkan ke publik tahun lalu merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 penumpang didukung dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PT DI, dengan pengembangan program dilakukan oleh PT DI dan Lapan.
Baca Juga: Pemerintah Ingin Terbangkan Pesawat N219 ke Amerika Selatan
Pesawat N219 Nurtanio pada dasarnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis dan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang, ambulans udara.
"Pesawat N219 nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting," katanya.
Langkah selanjutnya PT DI akan menjalankan sistem otomasi pada proses manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit pertahun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)