BUKITTINGGI — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya akan mulai pembangunan Pasar Atas Bukittinggi yang beberapa waktu lalu mengalami kebakaran.
Baca Juga: Cerita Jokowi Renovasi Pasar Modern Abad Ke-19
Pasar Atas Bukittinggi mengalami kebakaran hebat pada 30 Oktober 2017 lalu yang menyebabkan sekitar 1.000 lebih kios pedagang di gedung tiga lantai itu ludes terbakar. Umumnya pedagang Pasar Atas menjual pakaian, songket, sulam, makanan dan jenis dagangan lainnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat meninjau kondisi pasar tersebut pasca kebakaran. Dalam peninjauan yang didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Wapres Jusuf Kalla mengatakan bahwa setelah selesai di bangun atau di rehab, pengelolaan pasar tersebut agar dikembalikan lagi kepada masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan meskipun kewenangan Pemerintah Daerah, namun semua pihak harus turun tangan membantu.
"Termasuk Kementerian PUPR,” kata Menteri Basuki dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (6/5/2018).
Sementara itu Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan pembangunan Pasar Atas akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini.
“Biaya yang dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp354 miliar melalui APBN tahun 2018. Pembangunan diperkirakan memakan waktu 17 bulan dengan kontrak tahun jamak 2018-2019,” Kata Sri Hartoyo dalam kunjungannya ke Bukittinggi baru-baru ini.
Berkenaan dengan desain gedung Pasar Atas, akan menerapkan prinsip bangunan gedung hijau yaitu hemat energi sehingga mengurangi emisi karbon. Selain itu desain pasar akan dibuat menarik sehingga menambah daya tarik wisata Bukittinggi karena lokasinya berada di pusat wisata Jam Gadang.
“Konsep akan disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan Pemerintah Daerah,” jelas Sri Hartoyo.
Menurutnya luas lahan Pasar Atas akan dikembangkan dari 1 ha menjadi 1,4 ha. Selain itu akan dilakukan pergeseran tapak sejauh 10 meter ke belakang untuk lebih memperluas areal pedestrian Jam Gadang. Lantai yang semula dirancang sebagian untuk basemen dan sebagian untuk kios akan digunakan seluruhnya untuk parkir basement.
Baca Juga: Revitalisasi Pasar, Mendag: Harga Barang Harus Terpampang di Depan Toko
Sementara itu Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengharapkan pembangunan Pasar Atas dapat berlangsung sesuai jadwal karena menyangkut nasib pedagang yang terdampak bencana kebakaran. Pada saat ini, Pemerintah Kota Bukittinggi sedang melakukan pembongkaran dan pembersihan lokasi.
Secara bersamaan juga tengah dilakukan pelelangan yang dijadwalkan selesai akhir Juni 2018, sehingga awal Juli 2018 sudah dimulai konstruksi fisiknya.
(ulf)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan perhatian pada fungsi pasar sebagai roda penggerak ekonomi kerakyatan. Salah satunya dengan menggelontorkan dana untuk renovasi pasar tradisional sehingga menambah kenyamanan aktifitas jual beli yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi rakyat.
Kali ini, Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merenovasi sebuah pasar di Kota Bukitingggi, Sumatera Barat yang bernama Pasar Atas.
Baca Juga: Tinggalkan Kerja yang Muter-Muter hingga Komoditas Termahal di Dunia
Bukan sembarang pasar, Pasar Atas adalah pasar modern yang sudah berdiri sejak pertengahan abad ke-19. Pasar Atas menjadi saksi roda perekonomian di Sumatera Barat.
Sayangnya, Pasar Atas habis dilahap api pada kebakaran akhir Oktober 2017.
Mantan Wali Kota Solo itu, menuliskan rencananya untuk renovasi Pasar Atas dalam laman akun Facebook pribadinya.
"Pasar ini tak boleh dibiarkan terbengkalai. Meskipun kewenangan Pemerintah Daerah, semua pihak tetap harus turun tangan. Karena itulah, saya memerintahkan Kementerian PUPR untuk membangun Pasar Atas tahun ini juga," tulis Jokowi dikutip Minggu (6/5/2018).
Tidak tanggung-tanggung, Presiden menyiapkan dana sebesar Rp354 miliar APBN tahun 2018. Pembangunannya sendiri diperkirakan akan memakan waktu 17 bulan, dari bulan Juli 2018 sampai tahun 2019.
Berikut adalah tulisan lengkap Presiden Jokowi dalam akun Facebook pribadinya:
Pernah ke Bukittinggi? Kota sejuk berpagar Gunung Singgalang dan Gunung Marapi ini pernah menjadi ibu kota negara pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Bukittinggi juga salah satu pusat perekonomian yang begitu hidup di Sumatera Barat. Sejak pertengahan abad ke-19, di kota ini sudah berdiri pasar modern, Pasar Atas yang lokasinya tepat di pelataran Jam Gadang, ikon kota Bukittinggi.
Sayangnya, Pasar Atas terbakar pada akhir Oktober tahun lalu. Tak kurang dari 1.000 kios di pasar ini ludes dilalap api.
Pasar ini tak boleh dibiarkan terbengkalai. Meskipun kewenangan Pemerintah Daerah, semua pihak tetap harus turun tangan. Karena itulah, saya memerintahkan Kementerian PUPR untuk membangun Pasar Atas tahun ini juga. Dihitung-hitung, biaya yang dibutuhkan sebesar Rp354 miliar melalui APBN tahun 2018. Pembangunannya akan memakan waktu 17 bulan, dari bulan Juli 2018 sampai tahun 2019.
Baca Juga: Satu Tahun Lagi, Ini Fokus Presiden Jokowi
Desain pasar hemat energi dan dibuat menarik sehingga menambah daya tarik wisata Bukittinggi. Luas pasar akan dikembangkan dari satu menjadi 1,4 hektare dan dilengkapi ruang parkir basement. Pembangunan pasar akan melibatkan pemerintah daerah sejak tahap perencanaan hingga konstruksinya.
(ulf)
(rhs)
(Rani Hardjanti)