Berdasarkan data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dari beberapa jenis rokok, SKT memberikan velue besar terhadap perekonomian Indonesia. Selama 2013-2017 jumlah penurunan SKT menurun 22,63%. Penurunan SKT itu mampu mempengaruhi PDB -0,82%, upah riil -1,24%, inflasi 0,41%, konsumsi rumah tangga -0.96%.
Dia mengungkapkan, kasus penutupan ribuan pabrik SKT yang berujung PHK sedikitnya 32.000 pelinting adalah salah satu contoh. Pabrik-pabrik gulung tikar karena multifaktor. Perubahan regulasi pemerintah, kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor pemicu penutupan itu.
"Berdasarkan cerita dari yang sudah di PHK, mereka dagang ini dagang itu, menjadi buruh cuci, itu mereka lakukan dari pada tidak kerja. Maka harus ada upaya preventif untuk melindungi industri ini," ucap Sudarto.
Dia berharap, pemerintah mendorong industri padat karya. Selain untuk ketersediaan lapangan kerja, penjagaan itu juga demi keberlangsungan dan kepastian investasi di Indonesia.
(Rani Hardjanti)