Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cetak Rekor, Bursa Efek Catat 200.000 Investor Baru

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 22 November 2018 |10:07 WIB
Cetak Rekor, Bursa Efek Catat 200.000 Investor Baru
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencatatkan rekor dari sisi pertumbuhan jumlah investor saham sejak meluncurkan program kampanye Yuk Nabung Saham tiga tahun silam. Jumlah investor baru saham di BEI di sepanjang 2018 telah tercatat sebanyak 200.935 single investor identification (SID).

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per tanggal 19 November 2018, total jumlah investor saham di BEI telah mencapai 829.426 SID. Jumlah tersebut meningkat 31,97% dibandingkan dengan total capaian jumlah investor di akhir 2017 sebesar 628.491 SID.

“Jumlah investor baru saham di BEI ini adalah pertumbuhan yang tertinggi sejak 38 tahun diresmikannya kembali Pasar Modal Indonesia,” ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam acara pembukaan perdagangan oleh Perwakilan Galeri Investasi BEI Dalam Rangka Pencapaian Pertumbuhan 200.000 Investor Saham Pada Tahun 2018 dan Galeri Investasi Award 2018 di Main Hall BEI, Kamis (22/11/2018).

Baca Juga: BEI Bidik Sosro hingga Kapal Api IPO

Pada kesempatan ini, BEI bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan KSEI, yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga memberikan penghargaan kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai Perusahaan Tercatat dengan penambahan investor karyawan tertinggi 2018. Sepanjang tahun ini, sekurang-kurangnya 35.000 karyawan BRI telah menjadi investor aktif di pasar modal Indonesia.

Program kampanye Yuk Nabung Saham diluncurkan BEI pada 12 November 2015 silam. Selama 3 tahun terakhir tercatat ada penambahan 395.319 SID baru, atau hampir 2 kali lipat dari jumlah investor saham BEI dari sebelum kampanye Yuk Nabung Saham diluncurkan yakni 434.107 SID.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement