"Pada 2017 yang jadi penyebab utama inflasi yaitu kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Karena pada 2017 ada kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Agak berbeda dengan 2018 yang inflasi lebih rendah, penyebab utamanya bahan makanan," ujar dia dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Sementara itu, berdasarkan komoditas, pada tahun 2017 inflasi tertinggi disumbang tarif listrik karena kenaikan TDL. Sedangkan di 2018, inflasi terbesar disumbang kenaikan bensin.
"Tahun 2018 penyebab utama adalah kenaikan bensin, bukan yang subsidi tapi yang umum. Ada kenaikan karena ada kenaikan harga minyak di sana (dunia)," jelasnya.
BPS mencatat secara rinci 20 komoditas penyumbang inflasi terbesar di 2018 yakni bensin sebesar 0,26%, beras 0,13%, rokok kretek filter 0,13%, daging ayam ras 0,12%, lalu ikan segar dan tarif angkutan udara masing-masing 10%.