JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait kenaikan anggaran Bantuan Sosial (Bansos) di tahun 2019. Pasalnya, banyak yang menyebut kenaikan anggaran Bansos ini dikarenakan sudah memasuki tahun politik.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp50 triliun. Dana tersebut meningkat hampir 40% dibandingkan dengan anggaran di tahun 2018 yang hanya Rp36 triliun.
Baca Juga: Anggaran Bansos Meningkat Kemiskinan Bisa Turun Lebih Cepat
Menurut Sri Mulyani, kenaikan anggaran untuk Bansos bukanlah karena mendekati tahun politik. Karena menurutnya, sejak tahun 2012 lalu anggaran ini tidak pernah di otak-atik bahkan dinaikan.
"Jaring pengamanan sosial seperti PKH itu dinaikkan dua kali lipat ini dibilang jelang Pemilu, sebetulnya tidak karena sejak 2012 tidak pernah di-adjust," ujarnya saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Sri Mulyani menambahkan, kenaikan anggaran Bansos juga menjadi salah satu instrumen untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik. Pemerintah sendiri memang tengah berfokus untuk meningkatkan SDM sebagai langkah meningkatkan daya saing dengan negara lain.
"Membangun pondasi sumber daya manusia, tidak mungkin terjadi dalam sehari. Untuk itu pondasi sumber daya manusia fiskal policy-nya adalah mengalokasikan sisi belanja," jelasnya.
Baca Juga: 3 Cara agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran dan Waktu
Selain dengan Bansos, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menyiapkan 20% anggaran dari APBN untuk pendidikan vokasi. Nantinya alokasi anggaran ini akan terbagi kedalam beberapa Kementerian dan Lembaga.
"Untuk itu pondasi SDM dari fiscal policy mengalokasikan sisi belanja 20% atau mencapai Rp500 triliun sendiri untuk pendidikan," ucapnya.
Selain itu lanjut dirinya, pemerintah juga menyiapkan anggaran alokasi khusus untuk kesehatan sebesar Rp126 triliun. Menurut Sri Mulyani anggaran kesehatan sangat penting bagi peningkatan kualitas SDM karena jika masyarakat Indonesia stunting kualitas SDM yang baik tidak akan di dapat.
"Kalau untuk kesehata kita mengalokasikan anggaran untuk kesehatan Rp126 triliun. Masih belum termasuk anggaran yang dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah," jelasnya.
(dni)