Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Naik Pesawat Mahal, Penjualan Tiket Pelni Naik 21%

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 14 Februari 2019 |11:27 WIB
Naik Pesawat Mahal, Penjualan Tiket Pelni Naik 21%
Ilustrasi Kapal (Foto: Koran Sindo)
A
A
A

JAKARTA – Penjualan tiket kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) meningkat 21% pada Januari 2019 sebagai dampak dari kenaikan harga tiket pesawat domestik yang meningkat tajam.

“Penumpang Januari tahun 2019 naik 21%, tahun lalu 343.965 dan tahun ini 414.649,” kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko melalui pesan aplikasi di Batam, Kepulauan Riau, kemarin. Menurut dia, peningkatan jumlah penumpang pada umumnya terjadi di rute pendek, seperti Batam-Belawan, Baubau-Makassar, dan Makasar-Ambon. “Kami menjadi alternatif transportasi publik sebagai sarana konektivitas antarpulau. Dengan kelebihan memberikan free 50 kg bagasi, Pelni menjadi daya tarik bagi masyarakat,” kata dia. Ridwan mengatakan, yang disebut dengan bagasi bebas adalah barang bawaan penumpang dibebaskan dari biaya, berupa barang jin-jingan, bisa diangkat dengan satu tangan oleh penumpang bertiket, dan tidak membutuhkan bantuan orang lain.

Baca Juga: Kemenhub Alokasikan Dana Subsidi Rp1,87 Triliun untuk Pelni

“Tidak boleh diseret atau dipikul saat embarkasi atau naik ke kapal,” katanya. Pelni, kata Ridwan, mengatur ukuran volume bagasi bebas bea dengan ukuran maksimal 0,175 meter kubik atau 30 cm x 30 cm x 30 cm atau setara satu koper/koli dengan berat maksimal 50 kg. Setiap barang bawaan yang melebihi ketentuan bagasi bebas sebagaimana ketentuan di atas disebut sebagai kelebihan bagasi dan dikenakan tarif kelebihan bagasi. “Bila bagasi melebihi 50 kg atau setara dengan 0,3 kubik atau ukuran 2 koli/koper akan dikenakan tarif over bagasi,” kata dia. Pelni memberikan toleransi penerapan ketentuan bagasi bagi penumpang karena beratnya hingga 50 kg.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement