JAKARTA - Begitu banyak film yang dapat mengajarkan hal-hal baik pada aspek kehidupan. Misalnya, film Confessions of a Shopaholic yang diperankan Rebecca Bloomwood atau Becky.Dalam film tersebut, Rebecca menjadi gambaran sosok kebanyakan kaum perempuan atau laki-laki yang tidak sanggup mengelola keuangannya akibat hobi retail therapy.
Saat problem keuangan didiamkan, maka dampaknya akan besar pada kehidupan. Pada film tersebut, Rebecca pun sempat kehilangan sahabat baik, calon pasangan, serta citra pekerjaannya lantaran mendapati masalah hutang.
Oleh sebab itu, film ini dapat memberikan poin-poin penting pelajaran mengenai mengelola keuangan sebagai berikut seperti dilansir dari laman Instagram Perencana Keuangan @pritaghozie, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Pertama, shopping doesn't bring total happiness.
Pada salah satu scene, Rebecca berkata bahwa saat dirinya berbelanja, dunia terasa indah. Namun, lambat laun keindahannya berkurang, hingga akhirnya reality hits hard, utangnya pun bertumpuk.
Baca Juga: 4 Pos Penting dalam Mengelola Keuangan di Tengah Pandemi Covid-19
Adapun seorang psikolog Roslina Verauli mengatakan, bahwa berbelanja tidak akan menyelesaikan tuntas problema hidup kita.
"Pesanku, jangan mengkaitkan emosi dengan konsumsi," pungkas Prita.
Kedua, credit cards are not magic card.
Jebakan kartu kredit dan pinjaman online adalah memberikan kehaluan akan kemampuan membeli. Padahal, akibat belum mampu, makanya meminta bantuan kredit. Memang adakalanya promo kartu kredit bisa membantu, namun syarat yang utama adalah tetap harus bijak dan pintar-pintar menggunakannya.
Baca Juga: Begini Cara Menabung dan Investasi Jelang Resesi
Ketiga, the brand doesn't define you.
"Ayo jujur, pernah gak kita membeli barang karena mereknya semata yang bisa menonjolkan status sosial tertentu? Jujur! Aku suka juga kok membeli barang bermerek dan loyal pada satu merek tertentu. Namun, sebisa mungkin membeli karena suka dan cocok dengan fungsinya." ungkap
Prita.Dirinya pun mengingatkan, bahwa biaya hidup itu murah, sementara biaya pamer itu mahal.