JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat di 2021. Ekonomi tahun depan didorong oleh perekonomian global yang membaik serta akselerasi realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kemajuan dalam program restrukturisasi kredit, serta stimulus moneter dan makroprudensial Bank Indonesia yang berlanjut.
Baca Juga: Ekonom: Ya Hemat Pangkal Kaya, tapi Bisa Membunuh Ekonomi
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga. Hal itu tercermin pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mencatat surplus, cadangan devisa yang tetap tinggi, dan nilai tukar Rupiah yang menguat didukung langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia dan berlanjutnya aliran modal asing masuk ke pasar keuangan domestik.
"Sementara itu, inflasi tetap rendah sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. Sejalan dengan kebijakan akomodatif yang ditempuh Bank Indonesia, kondisi likuiditas tetap longgar sehingga mendorong suku bunga terus menurun dan mendukung pembiayaan perekonomian," kata Perry di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Bank Indonesia telah menempuh berbagai bauran kebijakan melalui penguatan terhadap seluruh instrumen yang dimiliki untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, mengendalikan inflasi, dan mendukung stabilitas sistem keuangan, serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.