JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembangunan dan optimalisasi 5 Sistem Penyedia Air Minum (SPAM). Adapun total anggaran yang diserap dari pembangunan dan optimalisasi 5 SPAM adalah Rp46,9 miliar.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses air bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia dan mencegah stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan layanan SPAM diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik agar masyarakat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau, berkesinambungan selama 24 jam.
Baca Juga:Â Menteri Basuki Bangun 2 Infrastruktur Air Bersih Tanpa APBN
"Selain itu untuk meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan air bersih,” kata Menteri Basuki pada keterangan tertulisnya, Jumat (22/4/2022).
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan maupun optimalisasi 5 SPAM. Pertama, pembangunan SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) Petasia di Kabupaten Morowali Utara yang terdiri dari pembangunan instalasi pengelolaan air (IPA) dengan kapasitas 40 liter/detik dan jaringan perpipaan bagi 300 sambungan rumah (SR). Pembanguan ini menelan biaya Rp10,9 miliar dan progresya 100%.
Baca Juga:Â Proyek SPAM Jatiluhur Dimulai, Menteri PUPR: Kurangi Penggunaan Air Tanah Jakarta
Kedua, pembangunan IPA dan jaringan perpipaan SPAM IKK Tangkura Tokararu di Kota Poso. IPA dibangun berkapasitas 40 liter/detik serta akan disambungkan ke 225 SR. Kedua pekerjaan ini dilaksanakan pada TA 2021 dan progresnya mencapai 100% dengan anggaran Rp9,1 miliar untuk pembangunan IPA dan Rp8 miliar untuk pembangunan jaringan perpipaan.
Selanjutnya optimalisi SPAM juga dilakukan di IKN Mamosalato di Kabupaten Morowali Utara. Pengerjaannya meliputi rehabilitasi terhadap bangunan IPA eksisting berkapasitas 10 liter/detik dengan total anggaran Rp3,7 miliar.