JAKARTA - PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) untuk terus mendorong pertumbuhan bisnisnya. Hal ini eiring dengan tren besarnya kebutuhan industri akan energi listri baru terbarukan (EBT),
Di mana calon emiten pembangkit listrik energi baru dan terbarukan ini menargetkan pendapatan pada tahun 2022 ini tumbuh sebesar 20-30%.
Direktur Arkora Hydro Ricky Hartono menyampaikan bahwa target pertumbuhan pendapatan tersebut akan dihasilkan (generate) dari produksi listrik dan peningkatan pabrik-pabrik (site) perseroan yang sudah beroperasi.
Selain itu, pertumbuhan pendapatan pada tahun ini juga bakal disumbang dari kontribusi pembangunan beberapa pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM).
”Dengan demikian, proyeksi kinerja ARKO mulai 2020 sampai 2025 akan mengalami kenaikan di setiap tahunnya sekitar 20%. Dari sisi revenue, di tahun 2021 revenue kita sudah meningkat dibandingkan tahun 2020. Tahun 2021 revenue kita mencapai Rp 198 miliar daripada tahun sebelumnya sebesar Rp 50 miliar," ujarnya di Jakarta.
Secara gross profit, perseroan juga konsisten mengalami kenaikan ditopang oleh operating margin yang cukup baik lantaran perseroan tidak memiliki bahan bakar atau fuel cost.
Penopang lainnya adalah karena perseroan memiliki operasional yang relatif rendah dan memiliki pembiayaan yang cukup baik didukung oleh pembiayaan yang ramah infrastruktur."Dengan itu, kita bisa mendapatkan gross margin yang cukup baik," ucap Ricky.