JAKARTA - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), hari ini. RUPST dan RUPSLB tersebut menghasilkan sejumlah keputusan yang telah disepakati oleh para pemegang saham perusahaan.
Selain menyepakati penggunaan laba bersih perusahaan pada tahun 2021 lalu untuk sepenuhnya dimanfaatkan sebagai laba ditahan demi memperkuat struktur permodalan perusahaan, MSIN juga menyepakati penunjukan Kanti Mirdiati Imansyah dan Dini Aryanti Putri sebagai Dewan Komisaris Perseroan. Perseroan juga mengangkat Tantan Sumartana sebagai direktur MSIN.
Baca Juga:Â Fokus Ekspansi, MNC Digital (MSIN) Tak Bagikan Dividen
Direktur Utama MSIN Hary Tanoesoedibjo mengatakan penunjukan tersebut sangat penting untuk memperkuat proses pengawasan dan pemantauan kinerja direksi.
“RUSPT dan RUPSLB PT MNC Digital Entertainment TbK (MSIN) menyepakati penunjukan Tantan Sumartana anggota baru di jajaran direktur, dan Kanti Mirdiati Imansyah dan Dini Aryanti Putri sebagai anggota baru dari komisaris MSIN,” ujar Hary, Selasa (19/07/2022).
“Mereka semua merupakan kunci dari manajemen media MNC Group. Dengan partisipasi mereka, kami berharap MSIN akan tumbuh lebih cepat. Congrats untuk MSIN,” imbuh Hary.
Baca Juga:Â MNC Digital (MSIN) Targetkan Pendapatan hingga Rp 4,4 Triliun Tahun Ini
Seiring dengan transformasi MSIN menjadi grup hiburan digital terbesar dan terintegrasi di Indonesia, RCTI+ (AVOD superapp), Vision+ (SVOD superapp), dan 7 portal umum dan berita telah resmi ditambahkan ke dalam portofolio perseroan pada Maret 2022, dan juga keterlibatan perseroan baru-baru ini ke dalam operasi gaming, RUPST telah memutuskan laba bersih perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan pembiayaan untuk ekspansi upaya pertumbuhan dalam digital dan game.
Adapun laba perseroan sepanjang tahun lalu sebesar Rp300 miliar, melonjak 80% dibanding tahun sebelumnya Rp167 miliar. Sementara itu, pendapatan perseroan pada 2021 sebesar Rp1,8 triliun.
Follow Berita Okezone di Google News