Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyedia pusat data colocation melalui DCI Platform, perseroan telah mengoperasikan lima gedung pusat data dengan total kapasitas 52 megawatt (MW).
Saat ini, DCI Platform tengah melanjutkan ekspansi melalui pembangunan gedung pusat data di beberapa lokasi dengan standar operasional global di antaranya, DCI Hyperscale 1 di Cibitung dengan power capacity lebih dari 300 MW yang menggunakan gas power plant sebagai sumber energi.
Kemudian, DCI Hyperscale 2 di Karawang dengan power capacity lebih dari 600 MW dan untuk kedepannya akan mampu menghasilkan renewable energy lebih dari 30 MW, serta DCI Hyperscale 3 di Bintan dengan power capacity lebih dari 1.000 MW yang saat ini sedang dalam proses perencanaan.
“Site Bintan ini sendiri akan menjadi salah satu green data center, yang akan menggunakan renewable energy sebagai sumber power utama,” ungkap Toto.
Di samping itu, perseroan terus memperhatikan aspek keberlanjutan dalam pembangunan pusat data. Ia menyebut, pelaku bisnis pusat data memiliki peranan penting dalam upaya mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Terkait hal ini, dalam menjalankan operasional pusat data DCII mengimplementasikan teknologi artificial intelligence (AI) dan menerapkan hyperscale design yang efisien.
Toto optimistis berbagai inisiatif pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh perseroan dapat menginspirasi para pelaku usaha lain untuk bersama-sama mengurangi emisi karbon.
Dalam memperkuat komitmen tersebut, perseroan menunjuk ECOVADIS sebagai pihak independen yang berwenang untuk melakukan asesmen terhadap penerapan lingkungan keberlanjutan.
(Zuhirna Wulan Dilla)