JAKARTA – Intip kinerja saham emiten properti di tengah kenaikan suku bunga BI. Kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 50 basis poin di kisaran 4,25% menjadi sentimen bagi sektor properti.
Pasalnya, kenaikan bunga pinjaman termasuk suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dapat memengaruhi daya beli properti, yang saat ini sedang bangkit dari pandemi Covid-19.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, kebijakan suku bunga diterapkan sebagai upaya front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk memperkuat stabilitas mata uang Rupiah.
"Juga untuk menjaga inflasi inti pada kisaran target 2 - 4% pada paruh kedua 2023," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam catatan tertulis, Jumat (23/9/2022).
Di tengah angka inflasi domestik yang cukup mencolok setelah diterjang lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM), peningkatan beban material konstruksi turut membebani pengembang. Sejumlah strategi diterapkan demi mempertahankan harga agar masih dapat terjangkau konsumen.