JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan minat untuk penghimpunan dana di pasar modal masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp226,49 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 61 emiten per November 2022.
”Di pipeline, masih terdapat 91 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp96,29 triliun dengan rencana penawaran umum oleh emiten baru sebanyak 57 perusahaan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Selain itu, untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 25 November 2022 telah terdapat 11 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 314 penerbit, 129.958 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp661,32 miliar.
Disampaikan Inarno, pasar saham hingga akhir November 2022 melemah 0,25% ke level 7.081,31 dibanding bulan sebelumnya dengan non residen mencatatkan modal masuk sebesar Rp740 miliar (month-to-date/mtd). Dibanding level akhir tahun 2021 (year-to-date/ytd), indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat menguat sebesar 7,59% dengan non residen membukukan pembelian bersih sebesar Rp81,49 triliun.
Sementara di pasar obligasi, indeks pasar obligasi Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 3,24% (mtd) dan 2,75% (ytd) ke level 341,96. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non residen tercatat sebesar Rp40 miliar (mtd) atau Rp530 miliar (ytd).
Di pasar SBN, sambung Inarno, non residen mencatatkan modal masuk Rp23,7 triliun (mtd) sehingga mendorong penurunan imbal hasil (yield) SBN rata-rata sebesar 43,32 basis poin (bps) mtd di seluruh tenor.
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News