JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap segudang pekerjaan rumah (PR) yang menanti perekonomian Indonesia. Mulai dari sisi infrastruktur, birokrasi, regulasi, kebijakan, hingga sumber daya manusia.
“Indonesia akan terus menggunakan beragam instrumen kebijakannya untuk terus mereformasi perekonomiannya. Hal ini berarti tidak hanya bertahan dari pandemi, namun terus berbenah agar Indonesia dapat menjadi high-income economy dengan cara yang inklusif dan adil,” tulisnya dalam akun Instagram, Kamis (15/12/2022).
Sri Mulyani pun merinci laporan yang disusun World Bank setiap enam bulan sekali. Indonesia Economic Prospects (IEP) Report merupakan sebuah analisis komprehensif mengenai lansekap perekonomian di Indonesia.
“Pada edisi Desember 2022, report kali ini membahas mengenai perdagangan untuk pertumbuhan dan transformasi perekonomian. Topik yang selaras dan beresonansi dengan strategi pembangunan di Indonesia. Indonesia memang negara yang sangat besar, tapi kita pastikan seluruh PR ini dikerjakan dengan sebaik mungkin,” ucapnya.
Dalam laporan tersebut, Bank Dunia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,2% di tahun 2022 dan rata-rata 4,8% dalam jangka menengah 2023-2025.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan bahwa kendati demikian, risiko penurunan cukup besar dan dapat sangat membebani pertumbuhan Indonesia jika terwujud.
Follow Berita Okezone di Google News