JAKARTA - SKK Migas bersama 18 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah melakukan pembinaan terhadap 35 penyedia barang dan jasa penunjang untuk hulu migas. Hal ini bertujuan supaya pabrikan dalam negeri memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan industri hulu migas.
“Dari hasil yang telah dicapai dari Program Penilaian dan Pembinaan Bersama, saya berharap seluruh perusahaan dalam negeri dapat mengambil sisi positif dari proses penilaian ini, karena bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas kemampuan dan keandalan pabrikan dalam negeri berdasarkan analisa gap dan rekomendasi pengembangan yang diberikan. Agar dapat memenuhi kualifikasi kebutuhan operasi dan proyek hulu migas di Indonesia,” ungkap Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, Rabu (21/12/2022).
Baca Juga:Â Era Kejayaan Migas RI Sudah Selesai, Dulu Ekspor Kini Impor
Menurutnya, penilaian dan pembinaan yang dilakukan SKK Migas bersama 18 KKKS dilakukan untuk memastikan kemampuan serta membantu penyedia barang dan jasa dalam negeri agar dapat memenuhi kualifikasi kebutuhan operasi dan proyek hulu migas di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jendral Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyatakan dukungan penuh atas pelaksanaan program yang akan memastikan tercapainya spesifikasi, mutu produk dalam negeri untuk kebutuhan operasi migas.
Baca Juga:Â Produksi Migas Terus Turun, Impor RI Melonjak?
“Saya berharap seluruh KKKS yang telah terlibat dalam program ini akan selalu konsisten dan mengupayakan penggunaan produk dalam negeri untuk menggantikan produk impor sehingga mendukung pertumbuhan perekonomian nasional,” ujar Tutuka.
Menurutnya, jumlah perusahaan dan pabrikan di tahun ini meningkat dibanding tahun atau tahap sebelumnya yang melibatkan 29 perusahaan industri penunjang migas dari seluruh Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News