KABUPATEN BOGOR - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menilai laju inflasi Indonesia masih lebih kecil di banding Argentina hingga Rusia. Inflasi secara year-to-date (ytd) dan year-on-year(yoy) berada di posisi 5,51%, lebih rendah dari perkiraan awal yang berkisar di 6% yoy.
"Angka ini lebih baik dari beberapa negara dan beberapa negara yang ekstrim (inflasinya), misal Argentina 94%, Turki 64%, Rusia 11,9%, Italia 11,6%, bahkan kita sebetulnya lebih baik dari Singapura yang inflasinya mencapai 6,7% dan Amerika Serikat 6,5%," ungkap Airlangga dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023 di Sentul, Selasa (17/1/2023).
Baca Juga:Â Jokowi Minta Urusan Inflasi 'Dikeroyok' Agar Bisa di Bawah 5%
Hal ini, kata Airlangga, berkat kerjasama seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, juga koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Dalam Negeri yang luar biasa pada tahun lalu. Realisasi inflasi ini berdampak positif pada prospek inflasi 2023 di kisaran 3±1 yoy.
Namun, Airlangga mencatat bahwa masih ada 23 provinsi dengan level inflasi di atas angka inflasi nasional.
Baca Juga:Â Tim Pengendali Inflasi Harus Rajin ke Pasar untuk Redam Kenaikan Harga Pangan
"Nah ini yang menjadi catatan, misal Sumatera Barat inflasinya 7,43%, Sulawesi Tenggara 7,39%, Kalimantan Selatan 6,99%, dan Riau 6,81%," jelas Airlangga.
Follow Berita Okezone di Google News